Cerita Guru Privat Ngajar Anak Orang Kaya, antara Nahan Tangis dan Tawa

HARIAN MASSA - Jadi guru privat anak orang kaya ternyata harus tebal kuping, dan kuat mental. Seperti pengalaman para guru privat ini. 

Pengalaman pertama dibagikan Twitter goyangnya bikin hepi @inizali. Diceritakan, saat kuliah D3 dia menyambi ngajar privat. 

"Jadi keinget pas dulu kuliah D3 nyambi ngajar privat anak SD kaya raya, suatu waktu pas w dateng dia lagi nangis rewel," katanya, dikutip Sabtu (3/6/2023). 

Baca juga: Daftar Makanan Paling Terkenal di Dunia, Kuliner Indonesia di Peringkat Berapa?

Mendengar anaknya menangis, sang ibu dengan enteng mengatakan, tidak akan mengajaknya umrah jika terus menangis dan rewel. 

"Terus mamahnya bilang, kalau masih nangis, nanti gak jadi mamah ajak umrah loh ya bulan depan! Me menangos dalam kemiskinan struktural," ungkapnya. 

Dilanjutkan dia, anak SD yang diajarnya sangat baik. Namun, dia terlalu polos dalam bertutur, tanpa maksud menghina kemiskinan. 

"Ini tuh bocahnya nga nyebelin ya ges, emang tipikal anak orkay polos. Ortunya juga pada baek, suka nganterin pulang ke kosan pake mobil atau ngajak makan bareng," sambungnya.

Baca juga: Kisah Sukses Willyando Denma Gunakan Ilmu Padi Bangun Perusahaan Digital

Lain lagi dialami Vin @VindhTR. Dia juga mengaku mengajar privat anak SD orang kaya. 

"Pas ngajar privat anak SD yang juga kaya raya, dia nanya, Ms tadi ke sini naik apa? Aku jawab, Grab. Dia nanya lagi, U ga ada mobil? Ku jawab, ga ada. Dia diem, terus bilang, oooh u miskin ya," bebernya. 

Setelah itu, sang anak pun menawar guru privatnya makan spageti.

"Ada juga cerita soal UMR. Anak inter tuh, ada mata pelajaran Global Perspective, mereka bahas satu topik dari berbagai sisi," jelasnya.

Baca juga: Bahaya! Kelompok Hacker Milad Leaks Retas Situs Pemerintah Indonesia dan Curi 10TB Data