HARIAN MASSA - Filosofi Teras merupakan judul buku yang ditulis oleh Henry Manimpiring. Buku ini membahas penguasaan emosi terhadap diri sendiri.
Saat ini, buku tersebut telah dicetak hingga 50 kali, sejak pertama diterbitkan pada tahun 2018.
Kepada Harian Massa, Henry mengatakan, awalnya hanya ide yang dicanangkan, pada Desember 2017, karena terinspirasi dari postingan di Twitter mengenai kelas stoa.
Dia pun kemudian menggeluti bidang tersebut, hingga berhasil menerbitkan buku filosofi pertama, pada tahun 2018.
"Saya menemukan idenya di serambi Salihara Arts Center Jakarta Selatan," katanya, Senin (18/9/2023).
Dijelaskan dia, Filosofi Tewas diangkat dari pengalaman pribadi penulis yang awalnya hanya berkutat dalam perasaan depresi dan kecemasan, yang kemudian termotivasi dari stoa.
Buku ini berisi cara mengalahkan depresinya dengan berkarya.
"Stoa atau stoikisme adalah suatu pernyataan yang menjelaskan, bahwa setiap pribadi mampu mengontrol diri sendiri," sambungnya.
Dikatakan, hal apapun dengan mengikuti kata hati, namun juga menggunakan pikiran yang rasional agar bisa menemukan solusi yang rasional pula. Sesuatu yang rasional adalah sesuatu yang dilakukan dengan baik dan ikhlas tanpa membutuhkan validasi.
Menurut konsep stoa, mengerjakan sesuatu tak harus memerlukan validasi dari orang lain, karena validasi tidak terlalu penting dan yang terpenting adalah bagaimana prosesnya mencapai hasil.
"Kalau kamu dapat validasi ya bersyukur, kalau tidak stress. Bagi seorang stoa, semua hal akan selalu dipandang baik dan gembira. Kalau tidak mendapatkan validasi, yah netral saja, karena semua hari tidak ada yang buruk, tetapi sama semua," timpal Romo Setyo.
Dijelaskan, sebagian besar orang melakukan sesuatu hanya untuk memenuhi validasi dihidupnya, namun hal tersebut pemikiran yang keliru, di mana tidak pernah ada standar proses yang harus diberikan validasi.
Berbicara mengenai stoa atau stoikisme, banyak orang yang belum bisa memahami itu dengan baik, sehingga dari kegagalannya selalu memberi mimpi buruk baginya, sehingga membuat dirinya sulit untuk maju.
"Mengalami trauma sebab itu segala hal yang dilakukan ialah hanya untuk memenuhi validasi," tegasnya.
Artikel Terkait
Jelang Pilpres 2024, Zulkifli Hasan Jadi Suka Sedekah Bagi-bagi Uang Gocapan
PBNU Pecat Mardani Maming dari Jabatan Bendahara Umum
Pelajar Minum Soda Campur Alkohol 70 Persen, Netizen: Bahaya! Bisa Mati
Tidak Kuat Tahan Birahi, Penumpang Maskapai Easyjet Melakukan Hubungan Seksual di WC Pesawat
Istilah Red Flag, Green Flag, dan Yellow Flag, Bahasa Gaul yang Sedang Hits di Media Sosial
Bantuan Perpompaan Kementan Selamatkan Sawah di Subang Akibat El Nino
Bongkar Korupsi Kepala Sekolah, Guru SDN 1 Cibeureum Dipecat! Wali Kota Tahu, Pemecatan Dibatalkan
Kasus Guru Bongkar Korupsi Kepala Sekolah Belum Selesai! Reza Dijemput Paksa, Diseret ke Kejaksaan
Terungkap! Katolik Agama Semitik Pertama yang Dianut di Sulawesi Selatan
Kemarau Panjang, Warga Pamulang Mulai Kesulitan Air Bersih