HARIAN MASSA - Usai dikabarkan menabrak pejalan kaki selama Paralimpiade Tokyo 2020. Toyota">Toyota">Toyota">Toyota dilaporkan menghentikan layanan antar-jemput otonom e-Palette.
Menurut laporan dari Reuters, saat insiden terjadi e-Palette sedang keluar dari pertigaan menggunakan kontrol manual sebelum bertabrakan dengan atlet penyandang disabilitas (OKU) dengan kecepatan 1 atau 2 km/jam.
Korban kemudian dilarikan ke pusat medis untuk perawatan lebih lanjut, namun atlet tersebut dipastikan dapat berjalan kembali ke akomodasinya.
Dalam sebuah pernyataan, Toyota">Toyota">Toyota">Toyota mengeluarkan permintaan maaf kepada atlet yang malang itu dan berharap dia cepat sembuh.
Mengomentari kejadian yang tidak menguntungkan ini, CEO Toyota">Toyota">Toyota">Toyota Akio Toyoda menjelaskan bahwa kendaraan otonom masih belum cukup sempurna untuk digunakan di jalan normal.
Namun, Toyota">Toyota">Toyota">Toyota siap bekerja sama dengan polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.
Toyota">Toyota">Toyota">Toyota memperkenalkan e-Palette pada 2019 di mana ia memiliki kemampuan mengemudi otonom Level Empat (SAE Level 4), dengan kecepatan tertinggi dibatasi hanya 20 km/jam.
Ini memiliki konstruksi lantai rendah, pintu besar, dan memiliki konstruksi jalan ramah OKU bertenaga listrik untuk memudahkan pengguna kursi roda untuk naik dan turun dengan mudah.