HARIAN MASSA - Selain pilot Susi Air, Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga menyandera 15 pekerja bangunan Puskesmas di Paro.
Beruntung, ke-15 pekerja itu berhasil kabur atas bantuan warga.
Sementara nasib pilot Susi Air yang diculik dan disandera sebagai jaminan, hingga kini masih belum diketahui nasibnya.
Baca juga: TPNPB OPM Nyatakan Perang, Sandera Pilot Susi Air hingga Pengakuan Papua Merdeka
Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, para pekerja itu sudah berhasil dievakuasi ke tempat aman.
"Mereka dibantu masyarakat sekitar melarikan diri dari hutan, saat disandera KST pimpinan Egianus Kogoya," katanya, Rabu (8/2/2023).

Saat ini, kondisi para pekerja itu masih dalam keadaan trauma.
Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB OPM, Penumpang dan Pilot Disandera
Mereka masih ketakutan dengan ancaman pembunuhan yang akan dilakukan OPM, jika tidak segera pergi meninggalkan Distrik Pora.
"Jadi mereka diancam oleh Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro," sambungnya.
Baca juga: Chatib Basri Prediksi Ekonomi Indonesia Melambat Tahun 2023, Tetapi Bukan Resesi
Seperti diberitakan, OPM melakukan pembakaran pesawat Susi Air dan menyandera pilotnya, saat mendarat di Paro, Nduga, Papua.
Pesawat itu, rencananya akan digunakan untuk mengangkut para pekerja puskesmas yang diancam akan dibunuh OPM.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Tertangkap Kamera Dirangkul Wanita Cantik Nonton Konser Dewa 19
Salsabila Syaira Ungkap Alasan Rocky Gerung Tidak Mau Menikah, Ternyata Takut Bercerai
2 Turis Asing asal Finlandia Terdampar di Sumenep, Terkesan dengan Keramahan Penduduk
Sabet Gelar Juara Thailand Masters 2023, Daniel Marthin Alami Cidera Kaki
Karyawan Perempuan Ramen Ya Dipukul Driver Gojek Indonesia, Mata Bengkak
Kronologi Karyawan Ramen Ya Dijotos Driver Gojek Indonesia, Gara-gara Salah Ambil Pesanan
Gawat! Konten YouTube Kids Banyak Siarkan LGBTQ pada Anak, Orang Tua Resah
Miris! Perjuangan Anak-anak SD di Sikka Setiap Hari Bertaruh Nyawa ke Sekolah
Tifatul Sembiring Ogah Dukung Prabowo di Pilpres 2024 karena Moral Politiknya Negatif
Gempa Turki Telah Diramalkan 3 Hari Sebelumnya, Korban Meninggal Capai 1.200 Jiwa