HARIAN MASSA - Aksi brutal KKB yang melakukan pembunuhan terhadap belasan warga sipil di Papua, diduga bermotifkan ekonomi.
Hal ini diungkapkan tokoh adat Papua, Yanto Eluay. Menurutnya, kekerasan yang dilakukan KKB tidak terkait dengan Papua merdeka, apalagi Otsus Jilid 2 atau Daerah Pemekaran Baru (DOB).
"Aksi-aksi KKB hingga mengakibatkan korban jiwa dari warga sipil adalah atas faktor ekonomi, dan bukan karena gerakan Papua merdeka," katanya, kepada wartawan, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: 1 Tricon Container US Army Berisi Senjata Tempur Diamankan Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung
Apalagi, banyak korban tewas yang menjadi sasaran serangan KKB selama ini kebanyakan pekerja kecil dan penambang ilegal.
"Kalau kita ikuti beberapa peristiwa, itu erat kaitannya bermotif
ekonomi. Seperti peristiwa kebanyakan, korbannya pedagang atau pekerja tambang, ini bermotif
ekonomi," sambungnya.
Dirinya pun menegaskan, serangan dan pembunuhan yang dilakukan
KKB tidak ada kaitannnya dengan Otsus Jilid 2 atau DOB.
"Jangan dikait-kaitkan. Jangan juga ini dikaitkan dengan gerakan
Papua merdeka. Karena saya melihat ini berkaitan dengan
ekonomi. Jadi apa yang mereka lakukan saat ini untuk menakut-nakuti rakyat, dan akhirnya apa yang mereka inginkan bisa didapatkan," jelasnya.
Dikatakan, dengan melakukan aksi-aksi, maka
KKB akan mendapatkan sesuatu (uang) seperti aksi-aksi teror di Nduga dann Yahukimo hingga banyak yang menjadi korban.
Menurutnya, dari aksi kekerasan tersebut
KKB mendapatkan keuntungan
ekonomi. Semua, dilakukan karena bermotifkan
ekonomi.
"Sekali lagi saya pertegas, bahwa jangan kita mengait-ngaitkan kejadian-kejadian yang terjadi di Pegunungan dikait-kaitkan dengan penolakan kebijakan pemerintah, ini murni
ekonomi," tukasnya.
Artikel Terkait
Gagal Menyalip, Mobil Charly Van Houten Rusak Berat Menabrak Truk di Tol Padalarang
Sembelih Puluhan Hewan Qurban, DPD Nasdem Tangsel Targetkan 3 Ribu Kantong Dapat Didistribusikan untuk Warga
Dua SMA Negeri di Tangsel Didemo OKP? Cek Faktanya, Begini Saran Ombudsman
Pengukuran Tahap 2 di Desa Wadas Dilakukan, Seruan Aksi Solidaritas Menggema
Kasus Covid-19 Naik Lagi, 7 Pasien Meninggal Dunia: Tetap Waspada!
7 Jamaah Haji asal Jawa Barat Meninggal di Tanah Suci, Ridwan Kamil Sampaikan Duka Cita
Alumni SMAN 3 Bukittinggi Batal Kurban 5 Ekor Sapi, Kena Tipu Mafia Rp98 Juta
Pembebasan Perluasan Bandara Ngloram, 22 KK di Blora Mendadak Menjadi Orang Kaya Baru
3,8 Hektare Lahan Warga Dibebaskan untuk Bandara Ngloram, Ganti Rugi Disiapkan Rp14 Miliar
Jumlah Turis Asing di Bali yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Terus Meningkat