HARIAN MASSA - Seorang pemuda berinisial MF (23), ditangkap polisi karena melakukan penganiayaan terhadap santri Pesantren Qurrotu Nafsin Tangerang.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, MF melakukan penganiayaan kepada santri, di Desa Renged, Kecamatan Kresek.
"Pelaku asal Mamuju, Sulawesi Barat yang tinggal di Desa Renged, Kresek, Kabupaten Tangerang," katanya, Jumat (22/7/2022).
Awalnya, kata Romdhon, sekitar jam 11 malam, korban SA (15), seorang santri, sedang bertugas jaga malam di ponpes itu.
"Tiba-tiba tersangka datang dalam keadaan mabuk, dan langsung melakukan pemukulan. Korban yang masih di bawah umur tidak bisa melakukan perlawanan," ungkapnya.
Kemudian, salah satu pengurus ponpes KRM (43) datang untuk membantu korban.
"Namun tersangka berhasil melepaskan diri dari pegangan KRM. Dan tersangka kemudian memukuli KRM hingga lebam di bibir. Korban penganiayaan 2 orang, yakni SA yang masih di bawah umur dan KRM," paparnya.
Usai melakukan penganiayaan, tersangka pergi. Sedangkan korban, langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kresek.
"Mendapatkan laporan, petugas langsung melakukan pengejaran. Esok harinya, atau Kamis 21 Juli, tersangka diringkus di lokasi yang tidak jauh dari ponpes itu," jelasnya.
Artikel Terkait
Pengukuran Tahap 2 di Desa Wadas Dilakukan, Seruan Aksi Solidaritas Menggema
Kasus Covid-19 Naik Lagi, 7 Pasien Meninggal Dunia: Tetap Waspada!
7 Jamaah Haji asal Jawa Barat Meninggal di Tanah Suci, Ridwan Kamil Sampaikan Duka Cita
Alumni SMAN 3 Bukittinggi Batal Kurban 5 Ekor Sapi, Kena Tipu Mafia Rp98 Juta
Pembebasan Perluasan Bandara Ngloram, 22 KK di Blora Mendadak Menjadi Orang Kaya Baru
3,8 Hektare Lahan Warga Dibebaskan untuk Bandara Ngloram, Ganti Rugi Disiapkan Rp14 Miliar
Jumlah Turis Asing di Bali yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Terus Meningkat
Usul Wali Kota Depok Daerah Penyangga Masuk ke Jakarta Raya Perlu Kajian Mendalam
Tes Urine Anggota Satpol PP, 13 Orang Kabur 5 Orang Dinyatakan Positif Narkoba
Duaaaarrr! Tabung Gas 12 Kilo Meledak di Kafe Pondok Aren, Warga: Suaranya Seperti Bom