HARIAN MASSA - Keputusan pemerintah mematok harga tiket masuk ke Candi Borobudur Rp750 ribu untuk turis lokal menuai polemik.
Keputusan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini juga dimaksudkan untuk membatasi turis yang naik ke Candi Borobudur 1.200 orang perhari.
"Dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," katanya, dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Kisah Pedih Jaya Suprana Jadi Korban G30S, Ayahnya Diculik Tengah Malam pada Oktober 1965
Penetapan harga tiket naik ke Candi Borobudur itu sudah diberlakukan. Sedang untuk masuk kawasan candi, mengikuti harga yang berlaku.
"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal," sambungnya.
Sementara itu, keputusan mematok harga naik ke Candi Borobudur Rp750 ribu untuk turis lokal menuai polemik dari netizen.
Di antaranya datang dari Alvin Lie, dikutip dari Twitter @alvinlie21. Menurutnya, penetapan harga tiket masuk ke Candi Borobudur terlalu mahal untuk turis lokal, bahkan tidak terjangkau.
"Apakah keputusan tentang harga tiket Borobudur ini didukung kajian yang akuntabel? Rp750 ribu jelas di luar jangkauan turis lokal," katanya.
Netizen lainnya CatatanAli7™️ @Catatan_ali7, bahkan mengatakan harga tiket naik ke Candi Borobudur itu melebihi UMR Magelang yang hanya sekitar Rp1,9 juta. Alhasil, banyak turis yang tidak akan mampu.
"750 ribu? Bayangkan yang piknik 1 keluarga? Jika 1 keluarga 4 orang untuk tiket masuk Borobudur dia habiskan uang dalam waktu 1 hari melebihi gajinya. UMR Magelang Rp1.935.913," pungkasnya.
Artikel Terkait
Beraksi di Riau, 2 Warga Bulgaria Bobol Uang Nasabah Rp800 Juta
Ngaku Brimob untuk Melamar Pacar, Mantan Tahanan Pencuri Ayam Ditangkap Polisi
Kakek Tenggelam di Sungai Cimandiri Ditemukan Tewas di Muara Loji
Mendag Lutfi Sampaikan Ekonomi Digital Indonesia Terdepan
Halal Bihalal ESCO 921 untuk Memperkuat Silaturahmi Perantau dari Jatim
Wali Kota Tangsel Marah Saat Pelantikan Pejabat di Balai Kota, Ini Penyebabnya!
Hedonisme Masyarakat Jawa masa Majapahit, Suka Mabuk-mabukan dan Berbuat Zina
2 Perampok Bengis Satroni Rumah di Tangsel, Tendang dan Sekap Ibu Muda
Honda Jazz Ngebut Tabrak Separator di Pamulang, Sopir Terluka
Anak Sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz Hilang Tenggelam di Sungai Aaree Swiss