Eksklusif: Kisah Anak STM di Tangerang Terpapar HIV dari Cewek Open BO

Saat ini, usia Wafer telah 20 tahun. Selama tiga tahun terakhir, dirinya telah bersahabat dengan obat-obatan ARV itu.

Saat dihubungi melalui Twitter nya, Wafer pun sangat terbuka dengan Harian Massa. Dia menceritakan semuanya. Termasuk pengalaman traumatiknya, saat pertama mengungkap rahasianya itu kepada keluarganya.

Baca juga: Riwayat Rokok Menyan Jangkrik Genggong di Lampung, Digemari PKI dan Buruh Tani

"Saat itu aku sedang depresi, sehingga saya salah pergaulan. Dan saya tidak mem BO nya sendiri, melainkan dibayarkan teman dan itu hanya sekali, dan posisi mabuk. Sehingga saya tidak sadar kalau tidak memakai pengaman," jelasnya.

Dalam kondisi mabuk, semua bisa terjadi. Termasuk melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman.

"Saya tertular virus itu dikarenakan melakukan hubungan seksual secara tidak aman atau bisa disebut tidak menggunakan pengaman. Saya tidak memiliki gejala apapun saat itu," ungkap Wafer dengan lancar.

Baca juga: Sejarah Islam: Pemukiman Muslim di Barus Ada Sejak Zaman Rasulullah

Meski demikian, Wafer sadar bahwa tindakannya sangat berisiko. Namun, ketakutan tertular telah menggerayanginya.

"Yang mendorong saya untuk cek, karena saya sadar pernah melakukan hubungan beresiko. Dulu saya cek VCT saja saat gabut dan bolos sekolah. Alhasil saya cek yang pertama hasilnya intermediate masih tidak jelas," bebernya.

Ternyata pengecekan pertama itu membawa Wafer semakin penasaran untuk mengetahui gejala yang mulai ada pada tubuhnya. Seminggu setelah pengecekan yang pertama, ternyata kekhawatirannya terbukti. Dia positif.