Baca Juga: Realisasi Pedagang Pasar Ciputat, Disperindag Tangsel Ingkar Janji
Senada dengannya, Direktur Riset Perdana Syndicate, Fajar Nursahid menuturkan bahwa internet dan era digital merupakan dua mata uang, sisi positif dan negatif. Interaksi intens tidak semuanya berbentuk positif. Era digital sebagai era keberlimpahan informasi harus diimbangi dengan kedewasaan.
"Literasi digital yang rendah, orang belum cukup mempunyai kemampuan dalam dunia maya, tidak punya kesadaran, wisdom, tidak tahu komentar yang sopan seperti apa sehingga tidak ada awareness jika kekerasan online dapat menjadi kasus hukum," papar Fajar.
Baca Juga: Realisasi Pedagang Pasar Ciputat, Disperindag Tangsel Ingkar Janji
Oleh karena itu untuk memeranginya, masyarakat harus menggunakan media sosial sebagaimana mestinya.
"Dengan memanfaatkan default media sosial yang ada, seperti fitur private atau block dapat digunakan jika tidak nyaman. Selektif berjejaring, pastikan jejaring yang kita gunakan untuk bergaul adalah lingkungan dan sesuatu yang positif dan bermanfaat. Hentikan siklus kekerasan, membalas kekerasan dengan kekerasan baru hanya akan melanggengkan kekerasan," terangnya.
Baca Juga: Sidang Perdana Habib Bahar bin Smith Ditunda, Digelar Offline Selasa 5 April 2022
Selain itu, penerapan norma sosial pergaulan juga memiliki andil besar dalam hal ini. Setiap pengguna media sosial, harus menciptakan ekosistem yang aman dan sehat di ruang online.
"Bergaul dengan partner in good bukan partner in crime. Literasi digital, bermedia sosial juga perlu literasi skill secara advance seperti tata cara posting, seleksi konten, mengungkapkan gagasan, batasan etis dan lainnya," pungkasnya.
Artikel Terkait
Gegara Mandi Ditempat Angker, Seorang Pemuda Meninggal Dunia
MUI Tangsel Minta Hiburan Malam Ditutup Total Selama Ramadhan
Cara Menkes Menangani Konflik IDI dan Terawan
Tan Jing Sing, Sosok di Balik Kembalinya Takhta Sultan Hamengku Buwono III
Gunakan Bahan Keramik Organik, VTC Tawarkan Kampas Rem Ramah Lingkungan
Sadis! Pria Ini Tega Tebas Leher Istrinya Gegara Ogah Diajak Bunuh Diri