HARIAN MASSA - Pendidikan di wilayah terpencil masih jadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan perhatian serius.
Seperti yang terjadi di wilayah Gunungkidul, DIY. Pendidikan di wilayah pegunungan ini, masih sulit terjangkau dan fasilitasnya sangat minim.
Pada 1980, pemerintah telah membangun SD Layanan. Sekolah ini, untuk melayani warga satu dusun, dan peminatnya tidak begitu banyak.
Baca juga: Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Dukung Program Bersama Kementerian Keuangan
Meski demikian, sekolah tetap mempertahankan keberadaan sekolah ini agar anak-anak dusun sekitar bisa mengenyam pendidikan dasar.
Tantangan lain yang datang dari sekolah ini adalah dana BOS yang sedikit. Sehingga, guru dan orang tua yang banyak menanggung beban.
Hal ini terlihat di SDN Karangwetan Wonotoro Karangmojo. Saat atap sekolah rusak, maka para guru yang harus memperbaikinya sendiri.
Baca juga: Kisah Teladan Asmaul Husna Al Aziz, Perahu Nabi Nuh dan Banjir Besar
Yang mengenaskan, kerusakan itu tidak terjadi pada satu titik. Tetapi disemua titik. Alhasil guru harus bisa merangkap tukang bangunan.
Artikel Terkait
Kemenag Luncurkan Label Halal Baru Gambar Wayang Gantikan Fatwa MUI
Minggu Ceria Menjadi Duka, 2 Bocah Berenang di Sungai Cisadane Tewas Tenggelam
Bupati Malang Sanusi Positif Covid-19, Sudah 10 Hari Jalani Karantina Kesehatan
Pengguna Jasa Parkir di Tip Top Ciputat Kehilangan Helm, Netizen: Secure Parking Tidak Canggih
Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjang Wilayah Tangsel dan Depok
Tangsel Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Begini Kata BMKG
Datangkan Epidemiolog UI, Arief Wismansyah Bahas PTM Terbatas
Niat Tolong Wanita, Tangan Rahmatullah Nyaris Putus Ditebas Samurai
Harga Minyak Goreng Diatas HET, Wali Kota Arief Wismansyah Panggil Anak Buah
Dinilai Membantu Warga, Lansia Ramai Datangi Pengobatan Gratis di Pamulang