Begini Modus Kongkalikong Pengadaan Tender Proyek Puskesmas Kedaung dan Depo Arsip Tangsel

HARIAN MASSA - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Banten menguak modus operandi kasus dugaan korupsi pada Puskesmas Kedaung dan Depo Arsip Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu 20 Maret 2022.

Informasi yang berhasil dihimpun Harian Massa, PT Karya Prakarsa Utama yang beralamat di Jalan Danau Kelapa Dua III, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang merupakan pemenang tender dua proyek Puskesmas dan Depo Arsip.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjelaskan, modus operandi tersebut dimainkan dengan cara kongkalikong antara tim Pokja 1 dan Pokja 2 dalam lelang di Badan Layanan Pengadaan Tangerang Selatan.

Baca Juga: Curi 5 Motor Gunakan Ambulans, Tukang Parkir dan Marbot Masjid Diamankan Polisi

Modus yang dilakukan dengan cara tim Pokja 1 dan Pokja 2 lelang atau tender di Badan Layanan Pengadaan Tangerang Selatan. Dalam lelang itu sengaja meluluskan penawaran perusahaan atau calon penyedia jasa konstruksi yang tidak memenuhi syarat.

"Hal tersebut diduga terjadi karena adanya faktor saling memengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya persaingan tidak sehat sehingga melanggar prinsip-prinsip dan etika dalam pengadaan barang jasa pemerintah," terang Leonard Eben Ezer Simanjuntak.

"Tim penyelidik dari hasil pengumpulan bahan keterangan, telah ditemukan adanya peristiwa pidana yang mengarah pada tindak pidana korupsi," bebernya.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Oyster, Kerang Ajaib dari Nusantara yang Baik bagi Kesehatan

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus itu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak telah mengeluarkan 2 surat perintah (Sprint) penyidikan atas kasus dugaan korupsi proyek Puskesmas Kedaung dan Depo Arsip Tangerang Selatan.