Pertama, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 adalah negara yang merdeka dan berdaulat sehingga dapat mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Kedua, bahwa setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari dunia internasional mendapat perlawanan dari Belanda dengan melakukan agresi militer dan propaganda politik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Penulis Favorit yang Membentuk Karakter Kerakyatan Pramoedya Ananta Toer
Ketiga, bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yang digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diperintahkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman serta disetujui dan digerakkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dan didukung oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, laskar-laskar perjuangan rakyat, dan segenap komponen bangsa Indonesia lainnya, merupakan bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang mampu menegakkan kembali eksistensi dan kedaulatan Negara Indonesia di dunia internasional serta telah berhasil menyatukan kembali kesadaran dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Dalam rangka menanamkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa guna memperkuat kepribadian dan harga diri bangsa yang pantang menyerah, patriotik, rela berkorban, berjiwa nasional, dan berwawasan kebangsaan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, perlu menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara,” tegas Presiden dalam Keppres 2/2022.
Tidak disebutkannya nama Soeharto dalam Keprres ini membuka perdebatan lama, tentang peran Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret.
Artikel Terkait
Bubarkan Blokade Warga, Polisi di Kota Sorong Dipanah dan Dilempari Batu
Polwan Cantik di Manado Hilang, Langsung Ditetapkan Sebagai DPO Polisi
Turis Asing Boleh Liburan ke Bali, Netizen Minta Mudik Lebaran Jangan Lockdown
Siap Deklarasi, Airin Rachmi Diany Maju DKI 1
Senggolan di Jalan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Jatuh dari Sepeda Langsung Dilarikan ke RS
Hak Imunitas Anggota DPR Ramai Jadi Perbincangan, Febri Diansyah: Bukan Asal Bicara
Penulis Favorit yang Membentuk Karakter Kerakyatan Pramoedya Ananta Toer
Sempat Operasi Tangan akibat Kecelakaan Sepeda, Gubernur Ganjar Langsung Masuk Kerja
Penampakan Turis asal Jepang saat Karantina di Bali, Menikmati Indahnya Pantai Pulau Dewata
PTM di Tangsel Dihentikan, Dindik Minta Orang Tua Waspadai Paparan Omicron di Lingkungan Rumah