HARIAN MASSA - Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), usai diserbu aparat kepolisian masih belum normal.
Meski demikian, situasi tampak seperti kondusif. Aparat keamanan masih melakukan penjagaan di lokasi yang akan dijadikan tambang.
Ahmad Murdiyanto, warga penolak tambang mengatakan, akibat aksi represif kepolisian anak-anak menjadi takut masuk ke sekolah. Mereka seperti trauma saat melihat polisi melakukan penjagaan di desa itu.
Baca juga: Salat dan Haji di Metaverse Haram dan Tidak Sah, Ini Penjelasan Cholil Nafis
"Warga ketakutan. Banyak anak-anak tidak mau ke sekolah, karena traumanya masih belum pulih," katanya, Kamis (10/2/2022).
Lingkungan rumah warga pun tampak kotor oleh sampah petugas yang melakukan penjagaan menyampah di depan rumah warga. Sampah yang tidak diangkut lagi itu, dibiarkan mengotori halaman rumah warga.
Warga penolak tambang lainnya yang enggan namanya disebutkan bahkan mengatakan, pengajaran terhadap warga masih dilakukan.
Baca juga: Puan Maharani Jengkel Ada Gubernur dari PDI Perjuangan yang Malas Menyambutnya
"Masih ada warga yang bersembunyi di hutan karena ketakutan akan ditangkap. Mereka sembunyi karena masih ketakutan," sambungnya.
Artikel Terkait
Sebelum Diguncang Gempa M5,5, Anak Gunung Krakatau Muntahkan Awan Panas
Siti Badriah Terpapar Omicron saat Hamil Besar, Doa Kesembuhan Langsung Mengalir
Pohon Tumbang Timpa 2 Mobil di Ciater Serpong, Lalin Macet Parah
Daftar Obat Berbahaya yang Sering Dikonsumsi untuk Tangani Covid-19
Viral di Medsos: Foto Pelajar Gay Gegerkan Banjarnegara
Bubarkan Blokade Warga, Polisi di Kota Sorong Dipanah dan Dilempari Batu
Polwan Cantik di Manado Hilang, Langsung Ditetapkan Sebagai DPO Polisi
Turis Asing Boleh Liburan ke Bali, Netizen Minta Mudik Lebaran Jangan Lockdown
Siap Deklarasi, Airin Rachmi Diany Maju DKI 1
Senggolan di Jalan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Jatuh dari Sepeda Langsung Dilarikan ke RS