HARIAN MASSA - Harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron naik drastis. Bahkan, kenaikannya lebih pesat dari pertumbuhan kekayaan bank BRI.
Hal ini diungkapkan mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto, seperti dikutip dari Twitter Bambang Widjojanto @KataBewe.
"Ada kolega kirim info soal peningkatan kekayaan salah satu komisioner KPK. Katanya, meski berbeda satuan (juta vs triliun), laju pertumbuhan kekayaan NG lebih pesat dibandingkan pertumbuhan kekayaan BRI," cuitnya, dikutip Harian Massa, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Dr Tirta Habiskan Rp14 Juta Borong Dagangan Teman di Luar Negeri, Katanya Bagi-bagi Rezeki
Dilanjutkan dia, tidak ada yang salah dengan kenaikan harta kekayaan pimpinan KPK itu. Pihaknya mengusulkan agar dilakukan audit.
"Tidak ada yang salah jika kekayaan Komisioner KPK meningkat tajam! Untuk hindari fitnah, usulan 57+ Institute, mantan Insan KPK, untuk bantu lakukan audit jadi sangat urgent. Kita bikin audit sosial untuk stop kemunafikan, ada yg mau ikut," sambung Bambang lagi.
Baca juga: Dugaan Proyek Mangkrak di Tangsel Dilaporkan ke KPK
Lebih jauh, Bambang meminta Ghufron mundur sebagai pimpinan KPK untuk menjaga integritas institusi antikorupsi itu.
"NG, Komisioner KPK, Tahun 2020 buat pernyataan bernas & sangat tegas. Tapi, apa lacur....? Untuk jaga integritas institusi & kepantasannya sebagai komisioner KPK, sebaiknya, NG silahkan mundur .... atau bersedia diaudit 57+ Institut," ungkapnya.
Artikel Terkait
Riwayat Bakso, Kuliner Tionghoa-Indonesia yang Merakyat
Museum Keris Nusantara Solo Pamerkan Kanjeng Kyai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro
Bebas dari Penjara Gunung Sindur Bogor, Bahar bin Smith Dijemput Mobil Mewah
Innaillahi! Legenda Bulutangkis Indonesia Meninggal Dunia
Verawaty Fajrin Selain Atlet Bulutangkis Juga Sosok Deklarator PAN
Deretan Prestasi Kejuaraan Bulutangkis yang Diraih Verawaty Fajrin
Hujan Uang di Jalan Tol, Uang Ratusan Juta Berhamburan
Terkesan Dengan NTB, Ganjar Pranowo Akan Pamerkan Oleh-Oleh Motor Listrik ke Jateng
Belasan Terapis SPA di Serpong Digelandang Satpol PP Tangsel
Hidayat Nur Wahid Pertanyakan Peran Densus 88 Antiteror Berantas KKB