HARIAN MASSA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengoptimalkan pengawasan penanganan kemiskinan. Hal itu dilakukan salah satunya dengan cara memberikan tanda di rumah warga.
Pasalnya, pemberian tanda dengan memberikan label keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai penerima bantuan sosial dianggap sebagai langkah jitu. Seperti yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Tangsel, Kamis 18 November 2021.
Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman kepada Harian Massa menyampaikan, pemberian label KPM itu dilakukan agar pihaknya dapat memastikan keberadaan dan kelayakan warga sebagai penerima bantuan sosial.
Baca Juga: Cium Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Dekan FISIP Unri Ditetapkan Tersangka Pencabulan
Menurut Wahyu, bagi warga yang tidak ingin rumahnya diberi label KPM, maka pihaknya akan meminta pemilik rumah untuk memberikan persetujuan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
“Bagi KPM yang tidak bersedia diberi tanda maka diminta menandatangani pernyataan keluar atau mengundurkan diri sebagai KPM Bansos,” terang Wahyunoto Lukman kepada Harian Massa.
“Bisa saja mereka memang sudah tidak layak menerima bantuan karena keadaanya sudah lebih baik, meningkat menjadi keluarga mampu,”ujarnya.
Baca Juga: Modus Cicilan Koperasi Menunggak, Debt Collector Rampas Motor di Serpong
Wahyu menjelaskan, pemberian label KPM tersebut merupakan salah satu bagian dari sebuah pesan moral bagi penerima bantuan sosial. Tentunya, dengan adanya label tersebut akan membuat penerima manfaat yang sudah meningkat kehidupannya akan interopeksi.
“Memang ada pesan moral juga dengan labelisasi yang diberikan, memaksa keluarga yang sudah tidak layak untuk introspeksi dan merasa malu kepada keluarga yang lebih layak diberikan bantuan,” tegasnya.
Artikel Terkait
Mardani Ali Sera Klaim Belum Temukan Alasan Penangkapan Ulama, Fahri Hamzah: Berani Ga Lo?
Tidak Terima Senggolan Badan, Pria di Manado Kritis Kena Tikam Sajam
Miris! Ingin Kuasai Warisan, Seorang Pejabat di Aceh Tengah Usir Ibu dan 4 Adik Kandung
Istri Marahi Suami Mabuk Dituntut 1 Tahun Penjara, Anak Trauma Tidak Mau Bertemu Papah Lagi
Nenek Buta Huruf di Semarang Menang Lawan Mafia Tanah yang Caplok Sertifikat Sawahnya
Takut Mati, pelaku pembunuhan Sisca Yofie Minta Ampun ke Presiden Jokowi