HARIAN MASSA – Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 di India, negara terpadat kedua di dunia tersebut menghadapi lonjakan kasus demam berdarah. Hampir 1.170 kasus demam berdarah dilaporkan selama seminggu terakhir di New Delhi.
Setidaknya sembilan orang telah meninggal karena demam berdarah di New Delhi. Menjadikan kematian tertinggi di kota itu tahun ini sejak 2017.
Pemerintah India pun telah mengarahkan rumah sakit untuk menggunakan tempat tidur yang disediakan untuk pasien COVID-19 sebagai tempat merawat penderita demam berdarah.
Otoritas salah satu rumah sakit di India mengatakan, mereka mencatat ada sekitar 100 pasien yang dinyatakan positif terkena demam berdarah tiap harinya.
“Jumlah pasien COVID telah sangat menurun dan kami hanya memiliki beberapa pasien tetapi sekarang kami mendapatkan pasien demam berdarah,” kata Dr Ritu Saxena, wakil pengawas medis rumah sakit, dilansir Harian Massa dari laman Aljazeera, Rabu 10 November 2021.
Baca Juga: Desas-Desus Mantan Panglima TNI Masuk Kabinet Jokowi, Mardani Ali Sera: Bukan Sekedar Bagi Jabatan
Sementara itu, Dr Atul Gogoi dari Rumah Sakit Sir Ganga Ram mengatakan bahwa mereka menerima 50 hingga 60 pasien setiap hari dengan penyakit akut, yang sebagian besar ternyata menderita demam berdarah, setelah diuji.
“Bisa dikatakan 80 hingga 90 persen pasien dengan demam singkat umumnya positif DBD,” katanya, seraya menambahkan bahwa situasi tersebut telah menekan infrastruktur rumah sakit.
Dr Gogoi mengatakan, sejatinya rumah sakitnya saat ini dapat mengakomodasi arus masuk pasien, mengingat sudah ada pengaturan untuk pasien COVID-19
“Tapi kalau trennya terus berlanjut, maka akan sulit,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Soroti Pencurian Tabung Gas
Di India, kasus infeksi virus yang dibawa nyamuk telah mengalami lonjakan menjelang akhir musim hujan. Sebuah pernyataan Kementerian Kesehatan pekan lalu mengatakan total 1.16.991 kasus demam berdarah dilaporkan di seluruh negeri.
Untuk diketahui pada tahun 2017, India melaporkan 1.88.401 kasus demam berdarah, menjadi yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan India mengirimkan tim ahli ke sembilan negara bagian dan wilayah federal dengan beban kasus demam berdarah yang tinggi untuk membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
Artikel Terkait
Ternyata! Ibu Bayi Perempuan yang Dibuang di Bawah Pohon Pelajar SMP
Paul Pogba Terancam Menepi hingga 8-10 Pekan ke Depan
Lionel Messi Bakal Kembali Pulang ke Barcelona pada 2023
Ganjar Pranowo Diramal Tidak Akan Jadi Presiden di Tahun 2024, Taruhannya Potong Kuping!
Peringatan Hari Pahlawan, Wali Kota Tangsel Bicarakan Protokol Kesehatan
IOJI Catat 332 Kapal Ikan asal Vietnam Curi Ikan di Laut Natuna Utara