Budiman Sudjatmiko Dukung Tindakan Represif Pemerintahan Jokowi, Ini Alasannya

HARIAN MASSA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan, masyarakat harus bisa membedakan mana otoriter dan represif jika sedang membicarakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Budiman, pemerintahan Jokowi represif. Namun, tidak otoriter. Diskusi fundamental ini dirasa penting, untuk mengasah pemahaman tentang situasi yang tengah berkembang. Tetapi sejauh mana tindakan represif itu?

Baca juga: Mural Is Dead, Ridwan Kamil Ajak Dialog Pekerja Seni Jangan Baperan

"Bedakan otoriter dengan represif. Semua rejim demokratis harus bisa represif untuk menegakkan aturan. Jika tak represif, bisa jatuh bangun dan kacau. Adanya kontrol atau oposisi yang cerdas adalah untuk mencegah jangan sampai jadi otoriter. Pemerintah pak @jokowi represif? Ya. Otoriter? Tidak," katanya, Rabu (1/9/2021).

Budiman Sudjatmiko. Foto: Twitter

Dilanjutkan Budiman Sudjatmiko dalam Twitter @budimandjatmiko, sistem pemerintahan memiliki banyak tingkatan. Bahkan setelah otoriter ada juga rezim yang bersifat totaliter. Hal ini yang paling keras dan bahaya bagi demokrasi.

"Bedakan represif dengan otoriter, bedakan otoriter dengan totaliter (dua tahun lalu saya buat thread perbedaan keduanya). Pahami itu agar niat baikmu tak jadi bencana karena gak didasari ilmu. Sudah lama manusia jadi korban bencana sosial karena niat baik yang tak didasari ilmu," sambung Budiman Sudjatmiko.

Baca juga: BERITA FOTO: Mural-mural Langka di Masa Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Budiman sendiri mengaku, mendukung represif yang dilakukan pemerintah saat ini dalam menegakkan aturan dan kedaulatan. Meski demikian, dibutuhkan kontrol yang ketat dari pihak oposisi agar tindak represif itu tidak keluar batas.