Mahfud MD Ogah Jadi Cawapresnya Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya

HARIAN MASSA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengaku ditawari menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan. 

Dilansir dari Twitter Mahfud MD @mohmahfudmd, dirinya pun terang menjawab ogah, karena takut partai koalisinya akan pecah. 

"Waktu itu, Pak Syaechu (Presiden PKS) menjajaki saya untuk jadi cawapresnya Anies," katanya, dikutip Senin (5/6/2023). 

Baca juga: SBY Sebut Pergantian Sistem Pemilu di Tengah Jalan Timbulkan Chaos Politik!

Dengan terang, Mahfud MD pun menolak tawaran itu dan meminta namanya tidak dibawa-bawa. Apalagi ada parpol yang meminta cawapres Anies harus dari ketua umum partai.  

"Saya bilang, jangan bawa saya ke sana, kalau mencalonkan saya koalisinya bisa pecah. Sebab 1 parpol koalisinya sudah bilang cawapres harus ketum parpolnya," sambungnya. 

Meski demikian, Mahfud mengaku, dirinya meminta kepada Syaechu untuk menjaga Anies agar pencalonannya berjalan lancar. 

Dia juga mengaku, sempat meminta kepada Denny Indrayana untuk ikut membantu Anies Baswedan pada awal-awal pencapresan agat mendapatkan tiket agar tidak ada upaya saling menjegal. 

Baca juga: Survei Terbaru SMRC: Suara Anies Merosot, Prabowo dan Ganjar Kejar-kejaran

"Saya minta Denny membantu Anies agar dapat tiket pencapresan. Mengapa? Waktu itu Denny bilang, ada upaya menggagalkan pencalonan Anies dan menunda pemilu," ungkapnya.

Mahfud MD pun mengaku tidak ingin gagalnya pencapresan Anies, pemerintah yang disalahkan karena dituding ikut campur tangan.   

"Maka saya bilang, agar demokrasi sehat, Mas Denny jaga Anies agar dapat tiket, jangan pecah dari dalam lalu nuding pemerintah yang mengganjal. Saya yang jaga agar pemilu tak ditunda," tukasnya.