HARIAN MASSA - Kontroversi Denny Indrayana tentang dugaan pencopetan Partai Demokrat melalui KSP Moeldoko berlanjut.
Lebih jauh, Guru Besar Hukum Tata Negara ini menyebut, PK Moeldoko di MA akan ditukar guling dengan kasus korupsi di KPK.
Tujuannya satu, yakni mengagalkan pencapresan Anies Baswedan.
Baca juga: Kelompok Hacker India Team NWH Security Bocorkan 7 Juta Data Warga Indonesia
Dilansir dari Twitter miliknya Denny Indrayana @dennyindrayana, hal ini mensaratnya keterlibatan negara dalam dugaan pencopetan itu.
"Cawe-cawenya Presiden Jokowi nyata terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat, melalui KSP Moeldoko," katanya, dikutip Harian Massa, Rabu (31/5/2023).
Dalam rilis yang dibagikan Integrity, Denny mengatakan, mendapat informasi PK Moeldoko sudah diatur siasat untuk menang.
Baca juga: SBY Sebut Pergantian Sistem Pemilu di Tengah Jalan Timbulkan Chaos Politik!
"Ada sobat advokat yang dihubungi para tersangka korupsi yang sedang berkasus di KPK," ungkapnya.
Dilanjutkan dia, para para terduga mafia kasus di MA tersebut mengatakan, mereka dijanjikan dibantu kasusnya dengan syarat, memenangkan PK Moeldoko di MA.
"PK Moeldoko di MA, konon ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di KPK," sambungnya.
Baca juga: Denny Indrayana Bongkar Skenario Gagalkan Pencapresan Anies Baswedan dengan Tukar Guling Kasus
Lebih lanjut, dia mencontohkan kasus kasus penyadapan Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan mundurnya Presiden Richard Nixon, karena takut dimakzulkan (impeachment).
"Secara teori, harusnya ikut campurnya istana dalam pengambilalihan paksa Partai Demokrat, juga bisa menjadi pintu masuk pemakzulan Presiden Jokowi," tukasnya.
Artikel Terkait
Penumpang Asiana Airlines Buka Pintu Darurat Pesawat, 12 Orang Jatuh Pingsan
Sebelum Gaet Ketua KPK Firli Bahuri, Salsabila Pernah Gandeng Rocky Gerung
Novel Baswedan Sebut Berita Dugaan Perselingkuhan Ketua KPK Firli Bahuri dengan Salsabila Fitnah
Koreksi Berita Perselingkuhan Ketua KPK Firli Bahuri dengan Salsabila, Setop Fitnah!
2 Prajurit TNI Menyambi Kurir Sabu dan Ekstasi Dituntut Mati, Isak Tangis Penuhi Ruang Sidang
Akun Ini Sebut Isti Wali Kota Surakarta dengan Kata Tidak Pantas, Gibran: Ntar Diciduk Nangis!
Temukan Stunting di Jakarta Tinggi, Netizen Telepon Polisi dan Berikan Susu Formula
Runtuhnya Masa Keemasan Samurai dan Babak Baru Modernisasi Jepang
Penuhi Undangan Petani, Sosok Mentan SYL Sebagai Mutiara Hitam Dari Timur Terbukti
Helikopter Penerbad TNI AD Jatuh saat Latihan, 5 Kru dan Pilot Selamat