Riwayat Toko Buku Gunung Agung, Didirikan 1953 Tutup 2023

HARIAN MASSA - Kabar duka datang dari dunia literasi. Toko buku Gunung Agung, akan menutup seluruh outletnya akhirnya 2023. 

Penutupan itu disampaikan langsung oleh PT GA Tiga Belas yang membawahi Toko Buku Gunung Agung. 

Dilansir dari Twitter Mikael Dewabrata @MikaelDewabrata, toko buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay (1927-1990) atau Haji Masagung, di Kwitang, Jakarta Pusat, pada tahun 1953.

Baca juga: Indonesia Peringkat Pertama dengan Jumlah Pria Merokok Terbanyak di Dunia

"Awalnya, bisnisnnya dari kios sederhana jualan buku, koran, dan majalah," katanya, dikutip Harian Massa, Minggu (21/5/2023).

Saat usahanya berkembang, Tjio Wie Tay membangun Firma Gunung Agung, cikal bakal bisnis Grup Gunung Agung.

"Bisnis beliau memang berkembang pesat pada masanya. Memasuki dekade 1970-an, usahanya bahkan melebar ke ritel, keuangan, pariwisata, dan perhotelan," sambungnya. 

Toko buku ini sempat dikelola di bawah PT Toko Gunung Agung Tbk yang didirikan, pada tahun 1980 dan go public pada 6 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, dengan kode emiten TKGA.

Baca juga: Kontroversi Ganjar Pranowo, Calon Presiden yang Suka Nonton Video Porno

PT Toko Gunung Agung Tbk lalu diakuisisi oleh PT Permata Prima Energi dalam rights issue senilai Rp480 miliar di bulan Maret 2013.

"Seluruh aset atau bisnis toko bukunya dialihkan ke PT GA Tiga Belas. Status PT GA Tiga Belas adalah perusahaan tertutup," jelasnya.

Sebelum dilakukan penutupan, Gunung Agung juga melakukan PHK massal terhadap para pegawainya. 

Baca juga: Daftar 5 Menteri Jokowi yang Tertangkap Korupsi, dari Politikus Golkar hingga PDI Perjuangan

"Tentu ini kabar yang tidak mengenakkan. Gunung Agung sudah menjadi bagian dari masa lalu banyak orang. Terutama buat yang tinggal di Jakarta," sambungnya.