Dari Jokowi hingga Anies Baswedan, Kemacetan di Jakarta Masih Jadi PR Besar

- Kamis, 18 Mei 2023 | 06:45 WIB
Kemacetan di Jakarta. Foto: Istimewa
Kemacetan di Jakarta. Foto: Istimewa

HARIAN MASSA - Kemacetan merupakan pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah DKI Jakarta, siapapun gubernur yang menjabat. 

Mulai dari Joko Widodo (Jokowi) hingga Anies Baswedan, kemacetan di Jakarta, masih belum terselesaikan. Padahal, sejumlah terobosan telah dilakukan. 

Sebut saja kebijakan ganjil genap, pengembangan sistem transportasi umum, serta pembangunan jalan baru dan jalan layang.

Baca jugaNatalius Pigai Sebut Johnny G Plate Contoh Politikus Katolik yang Berkorban untuk Anies

Namun, solusi ini hanya memberikan bantuan sementara dan belum mengatasi akar masalah penyebab kemacetan.

Berdasarkan TomTom Traffic Index Ranking 2021, tingkat kemacetan di DKI Jakarta menempati urutan ke-46 di dunia. 

Angka ini berangsur turun. Pada 2020, DKI Jakarta menempati peringkat 31, dan pada 2019 lalu menduduki peringkat 10.

Bahkan, pada 2018 dan 2017, Jakarta berada di peringkat 7 dan 4 sebagai kota termacet di dunia, mencapai 61 persen.

Baca juga: Matahari Condong ke Utara, Suhu Udara di Indonesia akan Kembali Sejuk dan Dingin

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan, salah satu sebab kemacetan di Jakarta, aktivitas warga yang tinggi.

Berdasarkan data hingga akhir tahun 2022, indeks kemacetan di DKI Jakarta berada di angkat 48 persen.

"Angka tersebut naik drastis dari tahun 2020 yang berada di angka 34 persen. Sementara 2019, mencapai angka 53 persen," jelasnya.

Selain karena tingginya aktivitas warga, kemacetan di Jakarta juga terjadi karena tingginya jumlah kendaraan pribadi. 

Ternyata, kemacetan di Jakarta bukan hanya menyebabkan polusi udara yang tinggi, tetapi juga kerugian ekonomi hingga Rp100 triliun.

Halaman:

Editor: Ibrahim H

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X