HARIAN MASSA- Gerilyawan Taliban memukuli warga Afghanistan dengan tongkat saat tengah mengantri keluar untuk melarikan diri. Mereka berdesakan hingga membuat jalur sempit sering kali tak bisa dilewati oleh orang.
Setiap hari pemandangan di luar kamp evakuasi Inggris berubah, setiap hari tampaknya semakin buruk dan hari ini ada rasa putus asa yang baru. Secara kolektif, ribuan orang yang mengantri di luar, pada kondisi suhu yang membakar dan jam terus berdetak. Mereka menunggu pesawat mengangkut mereka untuk melarikan diri.
Baca Juga: Digigit Ular, Pria di India Balik Menggigit
Dilansir dari Sky News, di luar barisan pasukan yang berdiri di belakang perisai anti huru hara, itu cukup menghebohkan. Ribuan, mungkin puluhan ribu, hancur sejauh mata memandang. Tidak ada yang bisa dilakukan warga sipil.
"Sering kali tenang tapi kemudian menjadi sangat panas, dan orang-orang yang paling banyak menimbulkan masalah dan mengganggu kerumunan mungkin adalah orang-orang yang tidak memiliki dokumen yang tepat. Kita tidak akan berada di sini selamanya," kata Sersan Mayor Mcmahon, Sabtu (21/8/2021).
Baca Juga: Salah Tuduh, Seorang Aktivis di Aljazair Dibunuh dan Dibakar
Di luar kompleks, pasukan Inggris dan Amerika sekarang bekerja sama mencoba membedakan negara yang harus dituju para pengungsi. Ini terorganisir, tetapi ada begitu banyak orang, itu adalah tugas yang hampir mustahil.
Artikel Terkait
Salah Tuduh, Seorang Aktivis di Aljazair Dibunuh dan Dibakar
Gempa Haiti: Korban Tewas Melonjak Hingga 1.297 Orang
Situasi Covid di Jepang Jadi Bencana Alam
Digigit Ular, Pria di India Balik Menggigit
26 WNI Berhasil Dievakuasi dari Kabul Afghanistan dengan Pesawat TNI AU