HARIAN MASSA - Media Turki menyebut malam sebelum gempa besar, kapal perang Amerika Serikat (AS) tiba di Pelabuhan Istambul.
Menurutnya, penutupan konsulat AS dan sejumlah negara Barat di Turki, pada akhir Januari merupakan konfirmasi tidak langsung.
Mereka juga menyebut, hal ini mendasari rekayasa gempa Turki oleh Amerika Serikat dengan bantuan proyek HAARP.
Baca juga: Update: Korban Meninggal Gempa Turki Tembus Angka 11.000 Orang
Seperti dilansir dari Twitter Ir. Benny Dwika Leonanda @bdleonanda.
"Gempa di Turki bisa diprovokasi oleh Amerika Serikat," katanya, seperti dikutip Harian Massa, Jumat (10/2/2023).
Dilanjutkan dia, media Turki sampai kepada kesimpulan bahwa gempa besar yang terjadi di negara mereka adalah rekayasa HAARP.
Baca juga: Ramalan Nostradamus: Turki akan Hilang dari Muka Bumi karena Perpecahan
"Surat kabar Turki sampai pada kesimpulan bahwa Pentagon melakukan gempa bumi di Turki dengan bantuan proyek HAARP," jelasnya.

HAARP merupakan proyek ilmiah-militer Amerika Serikat untuk mempelajari interaksi ionosfer dengan radiasi elektromagnetik.
"HAARP meliputi antena, radar, radar laser, magnetometer, dan komputer untuk mengontrol bidang antena," sambungnya.
Baca juga: Parah! Oknum Dosen Kampus Negeri di Tasikmalaya Terekam CCTV Cabuli Mahasiswi Perwakilan Jerman
Mengutip catatan dikGAZETE, teknologi semacam itu dapat mengubah iklim, memindahkan es di kutub, mengendalikan gelombang laut, dan menyebabkan gempa bumi.
Dijelaskan dia, kapal perang Amerika Serikat, USS Nitze, membawa semua teknologi itu di kapal perang mereka.
Artikel Terkait
Kronologi Karyawan Ramen Ya Dijotos Driver Gojek Indonesia, Gara-gara Salah Ambil Pesanan
Gawat! Konten YouTube Kids Banyak Siarkan LGBTQ pada Anak, Orang Tua Resah
Miris! Perjuangan Anak-anak SD di Sikka Setiap Hari Bertaruh Nyawa ke Sekolah
Tifatul Sembiring Ogah Dukung Prabowo di Pilpres 2024 karena Moral Politiknya Negatif
Jawab Tantangan Andre Rosiade, Tifatul Sembiring Sindir Kasus Pesan PSK di Padang
Gempa Turki Telah Diramalkan 3 Hari Sebelumnya, Korban Meninggal Capai 1.200 Jiwa
HUT ke-61 Vokalis GNR Axl Rose Diwarnai Gempa Besar di Turki
Sosok Frank Hoogerbeets, Peneliti yang Memprediksi Gempa Turki 3 Hari Sebelumnya
Gempa Turki Sudah Diprediksi, Apakah Frank Hoogerbeets Penjelajah Waktu?
Gempa Terkini M5,2 Guncang Banten, Terasa hingga Jakarta