HARIAN MASSA - Seorang kapten kapal tanker asal Indonesia dan tiga awak kapalnya ditahan polisi laut Tiongkok, di Wenzhou, China.
Kabar ini baru terungkap dari penuturan anak kapten kapal itu, melalui Twitter prbadinya Addddd @adekistrifal.
Dijelaskan dia, kapal tanker itu ditangkap oleh Sea Guard Tiongkok, karena diduga melakukan perdagangan di wilayah Laut China.
Baca juga: Serangan Bom Atom Hiroshima-Nagasaki dan Buruknya Pendidikan Zaman Jepang
"Lalu kami konfirmasi ke owner yang menaungi kapal papaku dan agency nya, bahwa benar kapal papa saya ditahan dan dibawa ke Wenzhou, Tiongkok," katanya, dikutip Harian Massa, Jumat (5/8/2022).
Pihak keluarga pun langsung menghubungi pihak Kementerian Luar Negeri, untuk memastikan kabar penangkapan kapten kapal itu.
"Kami tahan informasi ini selama sebulan, karena menunggu sampai kabarnya akurat. Sampai akhirnya 17 Februari 2021, kami membuat laporan dan diarahkan ke PWNI (Perlindungan Warga Negara Indonesia), kami diarahkan untuk kontak ke KBRI Shanghai," jelasnya.
Baca juga: 5 Awak Kapal asal Indonesia Tertahan 7 Bulan di MV Sky Fortune, Kondisinya Sangat Memprihatinkan
Sesuai arahan tersebut, pihak keluarga langsung membuat laporan ke pihak KBRI Shanghai, lengkap dengan data kapten dan tiga awak kapal asal Indonesia yang ditahan tersebut.
Artikel Terkait
Mengerikan! Bentrok Warga 2 Desa Pecah di Kei Kecil Maluku, Puluhan Warga Alami Luka Potong
2 Suporter Persib Bandung Dibacok Gerombolan Bermotor di Jalan Raya Serang-Cibarusah Bekasi
Sadis, Komplotan Begal di Tangerang Rampas HP dan Bacok Mata Korbannya hingga Buta
IDI Banten Akan Panggil Ketua IDI Tangsel Terpilih
Memasuki Musim Hujan Warga Kota Tangerang Diteror Ular Liar, BPDB: Setiap Hari Ada 5 Laporan
Pemkot Tangsel Akan Perbaiki 150 Rumah Warga
Berlabuh ke Semarang Bawa Nasi Langgi, Sandiaga Uno: Rasane Mantep Tenan
Gandeng TAM, Kini Smartphone di Pstore Miliki Garansi Resmi
Menuju ASN Profesional Wali Kota Tangsel Buka Diklat Teknis Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
Balas Kritik Said Didu yang Selalu Salah Membaca, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Islamofobia