HARIANMASSA - Ilmuwan menemukan jamur mematikan yang membunuh lebih dari 40 lumba-lumba di Laut Salish pada awal 2000-an. Mereka menyebut ada kemungkinan jamur berasal dari aktivitas manusia di darat.
Menurut sebuah studi baru oleh para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas California (UC), antara 1997 dan 2016, 42 kasus mamalia laut yang terinfeksi jamur Cryptococcus gattii teridentifikasi di Washington dan British Columbia.
Baca Juga: Ledakan Besar Matahari Buat Aurora Semakin Bercahaya
"Jamur gattii hidup di tanah dan juga berkembang biak di pohon, khususnya di hutan tropis dan subtropis. Menghirup spora jamur C gattii dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan otak pada manusia dan hewan," kata penelitian tersebut melansir The Independent pada Jumat (5/11/2021).
Aktivitas manusia seperti konstruksi dan penggundulan hutan, yang mengganggu tanah, dapat membuat spora C gattii menjadi aerosol, menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan yang tinggal di dekat lokasi. Hal ini perubahan buatan manusia di darat mungkin telah menyebabkan spora jamur menyebar ke laut.
Baca Juga: NASA Tunda Peluncuran SpaceX
“Ketika kita mengubah lingkungan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, kita dapat melihat lebih banyak penyakit yang mempengaruhi manusia dan satwa liar,” kata penulis utama studi dari UC Davis School of Veterinary Medicine.
Hampir 60 manusia sebagian besar dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah terkena wabah jamur di akhir tahun sembilan puluhan dan awal 2000-an juga. Namun, para ilmuwan mengatakan kemungkinan kasus pertama C gattii mungkin terjadi pada lumba-lumba di Pacific Northwest pada tahun 1997, dua tahun sebelum identifikasi kasus manusia pertama di wilayah tersebut pada tahun 1999.
Artikel Terkait
lmuwan di China Temukan Dua Spesies Dinosaurus Sebesar Paus Biru
Paus Biru Kembali Terlihat di Pantai Atlantik Spanyol Setelah 40 tahun
Tengah Menyelam, Wisatawan Ini Digigit Hiu di Bagian Kepala
Banyak Serangan Hiu, Buat Peselancar Ogah Masuk Air
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Raksasa Bergigi Hiu di Uzbekistan