HARIANMASSA - Suar matahari terbesar meletus dari Matahari. Dahsyatnya kekuatan tersebut mengakibatkan fenomena Aurora yang terang benderang.
Suar matahari kelas X itu mengakibatkan badai geomagnetik kelas G3 di atmosfer atas Bumi. Alhasil, Bumi di bagian belahan utara tampak dengan jelas Aurora. Menariknya, fenomena Aurora itu berlangsung jauh lebih rendah daripada biasanya.
Baca Juga: NASA Tunda Peluncuran SpaceX
"Badai G3 memiliki potensi untuk mendorong Aurora lebih jauh dari tempat tinggal kutub normalnya dan jika faktor-faktor lain datang bersamaan, Aurora mungkin terlihat jauh di Northeast, ke atas Midwest, dan di atas negara bagian Washington," kata Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS, seperti melansir Sky News (4/11/2021).
Baca Juga: Terinspirasi Joker, Kyota Hattori Tikam 17 Penumpang dan Bakar Kereta Api di Tokyo
Michael Charnick, seorang ahli meteorologi Amerika yang mengunjungi Islandia, mengambil gambar Halloween hanya dengan menggunakan iPhone 13-nya. Ada kekhawatiran bahwa beberapa suar bisa sangat kuat sehingga dapat mengganggu sistem elektronik di permukaan Bumi.
Aurora atau cahaya kutub ini terjadi ketika ada interaksi antara medan magnetik dengan partikel bermuatan yang dipancarkan matahari. Saat itu terjadi, ada cahaya berwarna hijau seolah menari-nari di langit malam, khususnya di lapisan ionosfer. Momen itu tentunya sangat menarik untuk dinikmati, terutama bagi pecinta alam.
Artikel Terkait
Bukan Hanya Manusia, Lebah Ternyata Juga Lakukan Social Distancing
Apartemen Runtuh di Lagos Nigeria, 100 Orang Tertimbun dan 3 Tewas
Puncak Covid-19 di Singapura, 1.500 Nakes Termasuk Dokter dan Perawat Dilaporkan Mundur
Terinspirasi Joker, Kyota Hattori Tikam 17 Penumpang dan Bakar Kereta Api di Tokyo
NASA Tunda Peluncuran SpaceX