HARIAN MASSA - Media pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa senjata yang ditembakkan Korea Utara di lepas pantai timurnya pada Selasa, 28 September, adalah rudal hipersonik yang baru dikembangkan.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebut bahwa uji coba senjata tersebut mampu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara, sekaligus menunjukkan kemajuan negaranya dalam persenjataan nuklir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan tidak menghadiri peluncuran tersebut, dan hanya disaksikan oleh pejabat tinggi Pak Jong Chon.
“Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuwan pertahanan nasional mengkonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal,” tulis KCNA, dikutip Harian Massa dari laman Aljazeera pada Rabu, 29 September 2021.
Tes rudal yang disebut Hwasong-8 ini, disebut KNCA juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana rudan tersebut bermanuver dan karakteristik peluncurannya.
Sementara itu, Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul menyatakan bahwa rudal supersnik sangat berneda dengan rudal lainnya.
"Karena kecepatan dan lintasannya yang bervariasi, rudal hipersonik sulit dideteksi, dilacak, dan dipertahankan,” kata Easley.
Artikel Terkait
Penyakit Zoonosis Peringatkan Manusia Tentang Pandemi Covid-19
Lebih Ampuh dari Doa, Ternyata Sedekah Bisa untuk Tolak Bala
Lebih Dari 51 Ribu kasus Covid-19 di Penjara Malaysia
70 Ribu Rumah Terendam Banjir di Thailand
Gunung Berapi yang Melanda La Palma Masuk Zona Bencana
Ditinggal 5 Menit, Motor Pegawai Minimarket di Pondok Aren Raib Dicuri