Akhir Bulan, Jepang Akan Cabut Keadaan Darurat Covid-19

HARIAN MASSA - Jepang berencana untuk mencabut keadaan darurat Covid - 19, yang mencakup 19 prefektur, di semua wilayah pada akhir September. Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan dia membahas langkah-langkah pelonggaran dengan menteri terkait pada hari Senin, dan akan meminta pandangan dari panel penasihat pemerintah pada hari Selasa.

"Kami akan membuat keputusan akhir tentang masalah ini berdasarkan saran dan diskusi yang kami lakukan dengan panel ahli pemerintah besok," katanya melansir Channel News Asia, Senin (27/9/2021) malam.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Pertimbangkan Larangan Konsumsi Daging Anjing

Jika disetujui, Jepang akan bebas dari pembatasan darurat tersebut untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan.

Tindakan saat ini mengharuskan restoran tutup lebih awal dan menahan diri untuk tidak menyajikan alkohol. Orang-orang telah diminta untuk menghindari tamasya yang tidak mendesak dan menahan diri dari melintasi perbatasan prefektur.

Bahkan ketika keadaan darurat berakhir, pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk mempertahankan beberapa pembatasan. Karena khawatir akan lonjakan infeksi jika negara itu dibuka sepenuhnya.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Pertimbangkan Larangan Konsumsi Daging Anjing

Saat ini, Tokyo sedang mempertimbangkan untuk membatasi jam buka restoran, misalnya, hanya mengizinkan alkohol untuk disajikan di restoran yang telah disetujui sebelumnya.

Untuk diketahui, Jepang mengalami lonjakan kasus selama musim panas karena berjuang untuk menahan varian Delta yang menular dari virus corona, mencapai rekor tertinggi 25.000 infeksi harian baru. Namun, jumlah itu telah turun dalam beberapa pekan terakhir, dan negara itu mencatat lebih dari 2.000 kasus pada hari Minggu. Lebih dari 57 persen populasi sekarang telah divaksinasi lengkap.