HARIAN MASSA - Sisa-sisa fosil dari penguin raksasa berkaki panjang yang tidak biasa, pertama kali ditemukan oleh anak-anak sekolah di Selandia Baru. Sebelumnya, peneliti menyebutkan bahwa spesies Penguin ini tidak diketahui keberadaannya.
Pada tahun 2006, sekelompok anak sekolah, yang mengambil bagian dalam perjalanan berburu fosil yang terorganisir, menemukan sekumpulan fosil tulang penguin raksasa di Pelabuhan Kawhia, di wilayah Waikato di Pulau Utara Selandia Baru. Fosil-fosil itu ditemukan dari batu pasir segera setelah itu dan disumbangkan ke Museum Waikato pada tahun 2017.
Baca Juga: NASA Pecahkan Misteri Kawah di Mars
Analisis baru tulang, menggunakan pemindaian 3D, memungkinkan tim peneliti, dari Massey University di Selandia Baru dan Bruce Museum di Connecticut, untuk menghasilkan replika kerangka yang dicetak 3D. Mereka menemukan penguin itu bisa berdiri setinggi sekitar 1,4 meter. Sebagai perbandingan, spesies penguin tertinggi yang hidup saat ini, tingginya 1,2 meter.
Melansir The Independent Sabtu (18/9/2021), Dr Daniel Thomas, dosen senior Zoologi dari Massey's School of Natural and Computational Sciences, mengatakan fosil itu berusia antara 27,3 dan 34,6 juta tahun. Mereka berasal dari masa ketika sebagian besar Waikato berada di bawah air.
Baca Juga: Cegah Bencana Iklim, Sekjen PBB Desak Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
“Penguin ini mirip dengan penguin raksasa kairuku yang pertama kali dijelaskan di Otago tetapi memiliki kaki yang lebih panjang, yang oleh para peneliti digunakan untuk menamai penguin waewaeroa – Te reo Māori untuk “kaki panjang”, kata Dr Thomas.
Ia melanjutkan bahwa kaki yang lebih panjang ini akan membuat penguin jauh lebih tinggi daripada kairuku lainnya saat berjalan di darat. Mungkin sekitar 1,4 meter, dan mungkin memengaruhi seberapa cepat ia bisa berenang atau seberapa dalam ia bisa menyelam.
“Merupakan hak istimewa yang nyata untuk berkontribusi pada kisah penguin yang luar biasa ini. Kami tahu betapa pentingnya fosil ini bagi banyak orang," jelasnya.
Artikel Terkait
Ilmuwan Ungkap Rupa Carnotaurus
Cegah Bencana Iklim, Sekjen PBB Desak Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Ingin Dikawinkan, Seekor Badak Tenggelam di Kebun Binatang Belanda
90 Hari Jalani Misi di Luar Angkasa, Astronot China Akhirnya Kembali ke Bumi
NASA Pecahkan Misteri Kawah di Mars