HARIAN MASSA - Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan untuk mengurangi segera emisi gas rumah kaca untuk mencegah pemanasan global dan bencana iklim. Menjelang pertemuan tahunan Majelis Umum PBB minggu depan, Guterres memperingatkan pemerintah bahwa perubahan iklim berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Berbicara pada peluncuran laporan yang didukung PBB merangkum upaya saat ini untuk mengatasi perubahan iklim, Guterres mengatakan cuaca ekstrem baru-baru ini, seperti Badai Ida di Amerika Serikat hingga banjir di Eropa barat dan gelombang panas mematikan di Pacific Northwest menunjukkan tidak ada negara yang aman dari bencana terkait iklim.
Baca Juga: Sembilan Orang Tewas Tenggelam Saat Berenang di Laut Mediterania
"Perubahan ini hanyalah awal dari yang lebih buruk yang akan datang. Kecuali ada pengurangan segera, cepat dan skala besar dalam emisi gas rumah kaca," katanya, seperti dilansir Channel News Asia, Juat (17/9/2021).
Dalam laporan mereka, berjudul United in Science 21, enam badan PBB dan organisasi ilmiah menggunakan penelitian yang ada untuk menyatakan bahwa ada hubungan langsung antara emisi yang disebabkan manusia, rekor suhu tinggi dan bencana yang memiliki dampak nyata pada individu dan masyarakat.
“Bahkan dengan tindakan ambisius untuk memperlambat emisi gas rumah kaca, permukaan laut akan terus naik dan mengancam pulau-pulau dataran rendah dan populasi pesisir di seluruh dunia,” tulis laporan tersbut.
Baca Juga: Emisi Karbondioksida dari Kebakaran Hutan Australia Meningkat Tajam
Guterres mendesak pemerintah untuk mengajukan rencana yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi pada KTT iklim PBB mendatang di Glasgow. Termasuk komitmen untuk berhenti menambahkan lebih banyak gas rumah kaca ke atmosfer pada pertengahan abad.
Artikel Terkait
Puluhan Orang Tewas Menderita Wabah Demam Berdarah di India
Bikin Heboh, Ular Berbisa Masuk Ke Rumah Warga
Ilmuan Harvard Berencana Menghidupkan Kembali Mammoth
Waduh! Kuil Setan di Mexico Nyatakan Dukung Praktik Aborsi
Sembilan Orang Tewas Tenggelam Saat Berenang di Laut Mediterania