HARIAN MASSA - Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan psikologi dari Jerman, anjing diketahui dapat mengetahui apakah pemiliknya melakukan suatu tindakan dengan sengaja atau tidak sengaja. Hal ini diketahui ketika para peneliti melakukan serangkaian tes pada 51 anjing dari berbagai ras dan usia.
Peneliti menemukan bahwa anjing bereaksi secara berbeda, seperti dengan berbaring dan menghentikan ekornya agar tidak bergoyang-goyang, ketika mereka mengira pemiliknya sengaja menahan hadiah.
Penelitian dimulai dengan membawa anjing ke sebuah ruangan yang tenang satu per satu tanpa pemiliknya.
Ilmuwan wanita yang membantu menjalankan percobaan kemudian memimpin anjing-anjing di depan panel plastik tembus pandang, yang memiliki celah selebar 15 cm di tengahnya.
Wanita itu kemudian duduk di sisi lain dinding transparan dan mencoba memberikan cemilan melalui celah.
Untuk alasan yang disengaja atau tidak disengaja, dia akhirnya tidak memberikan hadiah apa pun kepada anjing yang dipilih.
Dalam beberapa kasus, eksperimen akan memindahkan camilan ke arah celah di partisi tetapi kemudian menariknya dengan gerakan cepat, sambil berseru “ha-ha!”. Dia kemudian akan meletakkannya, di luar jangkauan anjing, di depannya di lantai.
Dalam kasus lain, alih-alih dengan sengaja menarik camilan itu, eksperimen akan "secara tidak sengaja" menjatuhkannya ke tanah dan berteriak "oops!".
Para ilmuwan juga menguji anjing-anjing itu dengan menutup celah di dinding transparan dan membuat para peneliti memberi isyarat seolah-olah mereka sedang melewati makanan itu. Mereka kemudian akan terjebak dan berseru "oh" dan menempatkan makanan itu di depannya lagi.
Anjing menunggu lebih lama untuk mendekati camilan saat orang yang melakukan eksperimen menahannya dengan sengaja dibandingkan saat mereka melakukannya tanpa sengaja.
Ketika anjing mengira orang itu sengaja menahan camilan, ia akan lebih sering duduk atau berbaring dan berhenti mengibaskan ekornya.
Namun, ketika orang itu secara tidak sengaja menahan makanannya, anjing lebih mungkin untuk berdiri dan mengibaskan ekornya.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian berpikir bahwa anjing-anjing itu duduk atau berbaring sebagai tindakan penenangan.
Demikian pula menghentikan atau memperlambat gerakan ekor ditafsirkan sebagai sinyal perhatian dan cara bagi anjing untuk memahami situasi yang membingungkan.
“Anjing dalam penelitian kami jelas berperilaku berbeda tergantung pada apakah tindakan eksperimen manusia disengaja atau tidak disengaja," ujar salah satu peneliti dari University of Gottingen, seperti dikutip Harian Massa dari Independent, Senin 13 September 2021.
“Mereka menunggu lebih lama secara signifikan sebelum mendekati hadiah yang sengaja ditahan oleh eksperimen daripada hadiah yang tidak diberikan karena kecanggungan manusia atau hambatan fisik. Dengan demikian, anjing dapat membedakan antara tindakan yang disengaja dan tidak disengaja oleh peneliti." para peneliti menyimpulkan.
Artikel Terkait
Guru Besar Universitas Airlangga Komentari Kasus Rocky Gerung VS Sentul City, Netizen Anggap Balas Dendam
Satgas Covid-19 Nyatakan PeduliLindungia Bukan Situs Resmi Milik Pemerintah
Polisi Lakukan Penelusuran Petasan Berbahan Kertas Tulisan Huruf Al-Qur'an di Tangerang
Ribuan Warga Turki Demo Tolak Tes dan Vaksinasi Covid-19
Lucinta Luna Tampil Dengan Khodam Bikin Penggemar Terpingkal-pingkal
Petasan Berbahan Kertas Bertuliskan Huruf Al-Qur'an, MUI: Hukumnya Haram