HARIAN MASSA - Belasan anggota kelompok bersenjata yang mencoba melawan militer Junta Myanmar, dilaporkan tewas pada Sabtu 11 Septemver 2011. Mereka mencoba menentang militer, yang merebut kekuasaan Myanmar dalam kudeta Februari lalu.
Pemerintah paralel Myanmar yang dibentuk oleh politisi pro-demokrasi, sebelumnya telah mengumumkan perang defensif melawan militer junta. Mereka juga menyerukan kelompok-kelompok bersenjata sipil untuk menargetkan militer dan asetnya.
Duwa Lashi La, Penjabat Presiden Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), mengatakan bahwa Selasa lalu, ditandai sebagai awal dari pemberontakan nasional. Lashi La juga memperingatkan agar warga sipil mengurangi perjalanan yang tidak perlu, agar terhindar dalam aksi pemberontakan yang berbahaya.
Baca Juga: WHO Ragu Vaksin Bisa Akhiri Pandemi Covid-19
Kelompok-kelompok pemberontakan dilaporkan melakukan serangan dengan gaya gerilya terhadap sasaran militer. Mereka juga disebut memiliki sumber daya dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus mereka didukung oleh organisasi etnis bersenjata, yang telah berpengalaman berperang melawan tentara selama beberapa dekade.
Kelompok-kelompok tersebut, didesak Lashi La untuk segera menargetkan pemimpin junta, Min Aung Hlaing, dan dewan militer dengan cara yang berbeda, dan untuk mempertahankan kendali atas wilayah mereka.
Duwa Lashi La juga mengatakan, kepada para tentara, polisi dan pegawai negeri harus mengundurkan diri dari jabatan mereka dan bergabung dengan pemberontakan.
"Mulai hari ini dan seterusnya, semua PNS di bawah dewan militer, kami memperingatkan dan melarang Anda pergi ke kantor,” kata Duwa Lashi dikutip Harian Massa dari The Guardian, Sabtu 11 September 2011.
Artikel Terkait
Demokrat Kubu AHY Bubarkan Pesta HUT Demokrat Kubu Moeldoko
Kekeyi Kembali Berulah, Warganet: Please Sayangi Diri Sendiri
Dicandain Sama Gempi, Anak Sultan Andara Viral
Polisi Amankan Guru Cabul di Wonogiri
Terungkap! Perusahaan Google Gaji Ribuan Karyawannya Dibawah Standar
Layanan Mobile Treatment, Trik Sukses Usaha Perawatan Kecantikan di Masa Pandemi