HARIAN MASSA - Jika di Amerika Serikat (AS) ada Hollywood, maka di Jakarta ada Tangkiwood. Tempat ngumpul para artis ini berada di belakang Princen Park, kawasan Pecinan atau China Town Glodok, Jakarta Barat.
Bukan tanpa sebab wilayah itu sebut Tangkiwood mengikuti Hollywood di AS. Di kawasan ini banyak tinggal artis film, penyanyi, pemusik, pelawak, dermawan, dan seniman yang suka seliweran hingga kasih pertunjukan.
Sehingga, wajar saja Bing Slamet menyamakan daerah ini dengan Hollywood. "Kalau Amerika punya Hollywood, kite punya Tangkiwood," katanya, dikutip dari Alwi Shahab dalam bukunya Betawi Queen of the East.
Baca juga: Mengubur Komunisme di Indonesia dan Permintaan Maaf Gus Dur terhadap Korban G30S PKI
Di antara sederet artis dan seniman yang suka ngejogrok di tempat ini antara lain Said Effendi penyanyi dan musisi bersuara emas tahun 1950-an, Idris Sardi musisi yang gesekan biolanya belum tertandingi hingga kini.
Kemudian artis tiga zaman Wolly Sutinah atau yang lebih dikenal dengan Mak Wok dan juga anaknya yang baru saja meninggal dunia Aminah Cendrakasih. Lalu juga Fifi Young dan Tan Tjeng Bok.
Artis-artis itu dibesarkan dari kawasan Mangga Besar. Sebenarnya, masih banyak lagi artis beken Indonesia lainnya, seperti Rd Mochtar, Kartolo, Rukiah, Netty Herawaty, dan Astaman. Semuanya tumpek blek di Princen Park.
Baca juga: Sekolah Tan Malaka, Pendidikan yang Membebaskan Proletar di Indonesia
Melihat banyaknya artis yang tinggal di kawasan Mangga Besar, Kelurahan Tangki, maka tidak salah jika kawasan itu kemudian disebut sebagai Tangkiwood mengikuti gaya Hollywood di AS.
Ditambah, ada nama jalan di belakang kawasan pertokoan Lokasari yang bernama Jalan Tangkiwood Raya, Jalan Tangkiwood 1, 2, dan 3. Pada masa jayanya, tempat ini tidak pernah sepi dari hiburan.
Hampir saban malam, di wilayah ini ada pertunjukan gratis. Mulai dari bioskop terbuka atau gambar idoep menurut istilah Betawi, hingga konkorsalias perlombaan keroncong yang menghadirkan musisi-musisi top Indonesia.
Baca juga: Tirto Adhi Soerjo dan Sejarah Awal Pers Pribumi di Hindia Belanda (1)
Di kawasan ini juga terdapat hall tinju. Jika ada pertandingan, suasana di kawasan ini akan menjadi ramai dua kali lipat dari biasa. Tidak hanya orang Indonesia saja, noni-noni Belanda juga banyak seliweran di daerah ini.
Mereka mamakai baju yang indah-indah gaya Eropa dan berdansa-dansi mengikuti nenek moyang mereka yang biasa hidup glamour. Di tempat ini juga ada pertunjukan tonil yang sangat terkenal.
Artikel Terkait
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tebing Tinggi, Sehari-hari Dikenal Baik dan Rajin Salat
2 Taruna Indonesia Lulus RMAS di Inggris, Prabowo Ucapkan Selamat
Lawakan Segar Gus Dur Bedanya Masyarakat Indonesia dengan Dunia
Tarik Tambang Massal Pecahkan Rekor MURI IKA Unhas Berujung Petaka, 1 Peserta Tewas Terbentur Beton
Tarik Tambang Massal Pecahkan Rekor MURI IKA Unhas, Ini Penjelasan Wali Kota Makassar
2 Perempuan di Tegal Tewas Tersambar Petir saat Menandur Padi
Lomba Burung Presiden Cup Rusuh, Ribuan Massa Kepung Panitia
Mengubur Komunisme di Indonesia dan Permintaan Maaf Gus Dur terhadap Korban G30S PKI
Gerbong Kereta Teknis KCIC di Padalarang Anjlok, 2 Tewas 5 Lainnya Luka-luka
Astra Land Indonesia Resmi Gandeng Urban+ dan SIURA untuk Merancang Tonwship Terbaru