HARIAN MASSA - Peran tenaga penggerak dalam peristiwa pernyataan proklamasi kemerdekaan, pada 17 Agustus 1945, sangat penting. Terdapat banyak nama, dan tokoh yang terlibat dalam peristiwa bersejarah itu.
Dipa Nusantara (DN) Aidit merupakan salah satu dari sederet tokoh penggerak dalam pernyataan proklamasi itu. Bersama sejumlah tokoh lainnya, Aidit merancang penculikan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta.
Sebagai pemuda dari golongan komunis, perannya pada masa itu cukup penting. Tanpa kehadiran para pemuda ini, peristiwa kemerdekaan Indonesia tentu akan lain jalan ceritanya. Seperti apa? Berikut ulasan Harian Massa.
Baca juga: Kisah Rasuna Said Dipenjara Belanda karena Menolak Bujukan Daniel van der Meulen
Pada masa penjajahan Jepang, penindasan terhadap tenaga-tenaga revolusioner sangat kejam. Aktivitas organisasi dan partai tidak bisa dilakukan secara terang-terangan. Meski demikian, mereka tetap saling terhubung.
Hal ini menimbulkan kelemahan dan mengakibatkannya gerakan tercerai berai, sendiri-sendiri atau berkelompok.
Aidit menjadi seorang komunis sejak tahun 1943. Dia dipengaruhi oleh Widarta, tokoh komunis tua. Saat itu, Aidit sudah menjadi tokoh pemuda Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), di mana Widarta memiliki peran penting.
Baca juga: DN Aidit, Gembong PKI yang Pandai Menghafal Alquran
Aidit juga bergabung dengan Gerakan Indonesia Merdeka (Gerindom) yang didirikan para pemuda revolusioner di gedung Menteng 31. Dia menjabat sebagai Dewan Politik Gerindom, dengan anggota MH Lukman dan Suko.
Artikel Terkait
Kisah Ali Sadikin Memberikan Hadiah Lukisan Sudjojono kepada Ratu Elizabeth
Hidangan Istimewa Ratu Elizabeth di Jakarta, Sup Penyu dan Sapi Panggang Saus Hati Angsa
Momen SBY Menerima Gelar Kehormatan dari Ratu Elizabeth di Buckingham Palace
KM08 Tol Pondok Aren-Serpong Banjir, Jalan Ditutup Gunakan Jalur Alternatif Ini
Banjir di Perumahan Pondok Maharta Tangsel Capai 70 Cm, Warga Diminta Hati-hati
Kawasan Elite Living World Alam Sutera Banjir Setinggi 70 Cm Diduga Akibat Minim Resapan Air
Tangerang Selatan Dikepung Banjir, Benyamin Davnie: Saya Mohon Maaf
Tarif Angkot Depok Resmi Naik, Pelajar Tetap Rp3.000 Berikut Rinciannya
Jaksa Agung ST Burhanuddin Minta Kasus Nenek Minah dan Kakek Samirin Tidak Terulang Lagi
Insentif Dihapus, Ratusan Kurir Sophee di Kabupaten Bekasi Mogok Massal