HARIAN MASSA - Pembunuhan massal anggota dan simpatisan PKI, pada 1965-1966, membawa duka mendalam. Duka ini, juga dirasakan oleh Prof Dr Jaya Suprana. Siapa sangka, ayah kandung pendiri MURI ini hilang diculik dan tidak pernah kembali lagi.
Kisah kelam itu, dibagikan Jaya Suprana dalam buku Naskah-naskah Kemanusiaan. Dalam satu bab khusus, Polemik Maaf, dia menuliskan kenangannya tersebut. Berikut ulasan singkat Harian Massa.
Dia memulai kisah pedihnya itu pada 1965. Saat itu, dirinya sudah memasuki usia remaja. Meski demikian, dia mengaku tidak tertarik dengan kegiatan politik, sehingga sering dicemooh sebagai apolitik, bahkan orang yang asosial.
Baca juga: Tragedi Awal Kemerdekaan, Pembunuhan 653 Warga Cina Benteng di Tangerang
"Kebetulan saya bersekolah di sekolah dengan kepala sekolah aktivis Baperki yang dianggap sekelompok dengan PKI. Pada awal Oktober 1965, sekolah saya ikut dirusak oleh massa anti PKI," katanya, seperti dikutip pada halaman 52.
Setelah itu, sekolahnya dialih fungsikan sebagai kamp konsentrasi bagi mereka yang dianggap antek PKI. Kegiatan sekolah pun dipindah ke tempat parkir motor sebuah gedung bioskop dengan cara bergiliran dua hari sekali.
Tidak hanya bapaknya, saudara dan teman-temannya juga banyak yang hilang diculik tentara dan tidak pernah kembali.
Baca juga: Banjir Darah di Tanah Mataram, Amangkurat I Bunuh 6.000 Ulama Islam dalam Waktu 30 Menit
"Pada masa kacau balau itu, cukup banyak sanak saudara saya ikut hilang tanpa bekas akibat diculik oleh entah siapa saja. Mereka dilenyapkan, padahal mereka bukan anggota PKI," ungkapnya.
Artikel Terkait
Parkir Pungli di RSU Tangsel, Wali Kota: Saya Sudah Perintahkan RSU untuk Serahkan ke Dishub
Semangka, Buah Ajaib yang Bisa Bikin Awet Muda
Tegur Pria Ganggu Wanita Bule di Bali, Jennifer Rochelle Coppen Ditampar
Ustaz Abdul Somad Ditahan dan Dideportasi Imigrasi Singapura
Saling Klaim Lahan Proyek SPBU di Curug Tangerang: Pengusaha Rugi Miliaran
Jokowi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker di Luar Ruangan
Viral Video Bocah Disulut Rokok Lidahnya: Pemkot dan Polres Tangsel Turun Tangan
Usai Periksa 34 Saksi, Kepala Disparpora Kota Serang Yoyo Wicahyono Ditahan Kejari Serang
Terkenal Angker, Rumah Ngadiyo yang Dijadikan Syuting Film KKN di Desa Penari Dijual
5 Hari Hilang, Wisatawan Pantai Citepus Pelabuhanratu Ditemukan Tewas Tenggelam