Raden Mas Alit diduga hendak melakukan kudeta terhadap kekuasaan Amangkurat I. Kudeta ini gagal dan Raden Mas Alit tewas terbunuh. Tetapi, Amangkurat I tidak puas. Dia menduga para ulama ada di balik rencana kudeta tersebut.
Pembantaian terhadap 6.000 ulama di Mataram ini dilangsungkan dengan perencanaan yang cukup matang.
Baca juga: Gerakan Samin Menolak Membayar Pajak Pemerintah Kolonial Belanda (2)
Sayangnya, tidak ada sumber sejarah lokal yang merinci peristiwa tersebut. Babad-Babad Jawa pun tidak. Satu-satunya sumber yang bisa diandalkan adalah catatan Rijkloff van Goens, pejabat VOC yang saat itu bertugas di Mataram.
Dalam catatan tersebut, disebutkan bahwa pembantaian berlangsung sangat cepat. Dalam waktu kurang dari 30 menit, sebanyak 6.000 ulama tewas dibantai. Peristiwa pembantaian terjadi, di bawah terik matahari, pada 1648.
Tetapi, tidak hanya para ulama yang menjadi korban pembantaian, keluarga dan para pengikutnya juga tewas dibantai.
Baca juga: Gerakan Samin Menolak Membayar Pajak Pemerintah Kolonial Belanda (3-Selesai)
Dilukiskan, usai pembantaian itu wilayah Mataram menjadi lautan darah. Beberapa ahli sejarah bahkan menyebutkan, bau anyir darah terjadi selama beberapa hari usai pembantaian tersebut. Mayat bergelimpangan di mana-mana.
Di hari pembantaian, Amangkurat I tidak muncul di luar benteng keratonnya. Seperti hari Kamis lainnya, dia memimpin sidang rapat. Meski demikian, pembantaian dilakukan atas perintahnya, yang ditandai dengan dentuman meriam.
"Belum setengah jam berlalu setelah terdengar bunyi tembakan, 5 sampai 6 ribu jiwa dibasmi dengan cara yang mengerikan," tulis HJ de Graaf, seperti dikutip dari catatan Rijkloff van Goens, saat melukiskan pembantaian tersebut.
Baca juga: Al Hallaj, Ulama Persia yang Dihukum Gantung dan Mayatnya Dipotong-potong
Artikel Terkait
Semangka, Buah Ajaib yang Bisa Bikin Awet Muda
Ustaz Abdul Somad Ditahan dan Dideportasi Imigrasi Singapura
Saling Klaim Lahan Proyek SPBU di Curug Tangerang: Pengusaha Rugi Miliaran
Jokowi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker di Luar Ruangan
Viral Video Bocah Disulut Rokok Lidahnya: Pemkot dan Polres Tangsel Turun Tangan
Usai Periksa 34 Saksi, Kepala Disparpora Kota Serang Yoyo Wicahyono Ditahan Kejari Serang
Terkenal Angker, Rumah Ngadiyo yang Dijadikan Syuting Film KKN di Desa Penari Dijual
5 Hari Hilang, Wisatawan Pantai Citepus Pelabuhanratu Ditemukan Tewas Tenggelam
20 Tahun Menabung, Tukang Tambal Ban Ini Akhirnya Bisa Berangkat Haji
Aneh, Maling Ini Tukar Motor Supra X Miliknya dengan Honda Vario