HARIAN MASSA - Tidak ada Soeharto di dalam Keppres No 2/2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara menimbulkan tanda tanya.
Penghilangan nama Soeharto dianggap pembelokan sejarah. Apalagi, dalam Keppres itu disinggung peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Di mana dalam peristiwa itu, Soeharto dianggap memiliki peran.
Pembelaan ini diungkapkan oleh politikus Partai Gerindra Fadli Zon.
Baca juga: Tidak Ada Nama Soeharto dalam Keppres Nomor 2 Tahun 2022
"Pak Harto orang kepercayaan Jenderal Sudirman. Perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar dan vital," katanya, suatu ketika dikutip dari Instagram @fadlizon, Minggu (6/3/2022).
Menurutnya, dalam melihat peristiwa itu, jangan melupakan bahwa saat terjadinya peristiwa itu negara berada dalam Pemerintah Darurat RI (PDRI) yang dijalankan oleh Sjafroeddin Prawiranegara.
"Yang orang lupa, waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dengan ibu kota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pada dunia RI masih ada," bebernya.
Baca juga: Penulis Favorit yang Membentuk Karakter Kerakyatan Pramoedya Ananta Toer
Sebaliknya, sosok yang disebut dalam Keppres itu, yakni Bung Karno dan Bung Hatta, keduanya sama sekali tidak memiliki peran di situ.
Artikel Terkait
Bejat! Kades Cabuli Staf di Kantor Desa dan Ambulans Sebanyak 5 Kali
Hilang Kendali! Mobil Tabrak 2 Orang di Tangerang, Begini Kondisinya
Ketua MUI Pesanggaran Banyuwangi Diserang OTK, Pinggang Luka Ditusuk
Awas Arsitek Abal-abal, 5 Tips Membangun Rumah Tinggal Kerja Borongan
Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama Indonesia dari Minahasa
Alami Kelangkaan, Minyak Goreng 1,1 Juta Kg Ternyata Ditimbun Dalam Gudang di Deliserdang
Gara gara Kesurupan, Burung Milik Suami Nyaris Putus Dilukai Istri saat Bercinta
Kagak Kebagian Minyak Goreng, Emak emak Protes di Mini Market
Belajar Stir, Mobil Seruduk 2 Motor di Pondok Aren
KKB Tembaki Warga di Kabupaten Puncak, Karyawan PT MTT Jadi Korban Tertembus Peluru