HARIAN MASSA - Ada tiga masalah penting yang sering dimajukan dalam diskusi sejarah masuknya Islam di Indonesia.
Ketiga masalah pokok itu meliputi waktu kedatangannya, dari mana Islam dibawa, dan siapa para pembawanya.
Tema tentang waktu kedatangannya, Harian Massa telah membuat ulasan singkat berjudul "3 Teori Penting Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Mulai Abad 7 hingga 13 Masehi" yang diterbitkan pada 19 Januari 2022.
Baca juga: Henri MacLaine Pont, Arsitek Kelahiran Jatinegara di Balik Penetapan Ibu Kota Majapahit
Kali ini, pembahasan akan dimajukan pada ulasan kedua, dari mana Islam dibawa masuk ke Indonesia. Sejauh yang bisa ditemukan dalam studi kepustakaan, pembahasan kedua ini akan masuk ke dalam empat teori penting.
Keempat teori itu adalah teori Makkah, teori Gujarat, teori Persia, dan teori Cina. Masing-masing teori ini memiliki dasar yang kuat dan saling bertolak belakang, sehingga menjadi perdebatan yang tidak kunjung usai hingga saat ini.
Seperti dalam teori Makkah misalnya. Teori ini termasuk yang paling awal menyatakan waktu kedatangan Islam di Indonesia, pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Teori ini menyebutkan, Islam dibawa langsung dari Makkah.
Baca juga: Potret Serdadu India di Penjara Glodok, Tolak Perintah Perang Melawan Pejuang Indonesia
Dengan demikian, teori ini ingin mengatakan bahwa Islam dibawa langsung ke Indonesia dari tangan orang pertama.
Artikel Terkait
Tik Tok Jadi Tren Media Sosial, Begini Cara Edit Aplikasinya
Terlibat Tindak Kriminal, 13 Polisi dari Polda Kaltim Dipecat Tidak Hormat
Tagar Jogja Tidak Aman Trending di Twitter, Ternyata Penyebabnya Marak Klitih
Terlilit Utang, Janda Miskin Anak 4 di Teluknaga Tangerang Jual Ginjal Rp65 Juta
Janda Miskin Anak 4 di Tangerang Jual Ginjal Rp65 Juta untuk Bayar Utang: Tolong Saya!
Rekomendasi Ahli Gizi! Biji Chia Sumber Serat Terbaik untuk Sarapan Pagi, Cek Apa Isi Kandungannya
Menu Sarapan Ideal: Konsumsi Protein dan Lemak
Resep Masakan Siang ; Kentang Telur Bumbu Bali
Dua Turis Italia di Seminyak Bali Dirampok, Total Kerugian Capai Rp5,8 Miliar
Kehabisan Uang saat Berlibur, Bule Ukraina Ngamuk di Ubud Bali