Kisah Nyata Pendonor Ginjal di Indonesia, Siska dan Kebesaran Hatinya

HARIAN MASSA - Suara telepon berdering. Saat itu tengah malam. Tidak ada yang lebih membuat cemas dari telepon di tengah malam. Telepon pun diangkat Fransiska Ncis alias Siska (31).

Ternyata, telepon itu berisi permintaan tolong dari seorang teman yang kakaknya sedang membutuhkan transfusi darah golongan O+.

Selama ini, Siska, demikian gadis cantik asal Jakarta ini biasa dipanggil, memang rutin donor darah, baik whole blood maupun darah trombosit.

Baca juga: Sultanah Malikah Nahrasiyah, Mercusuar Kerajaan Islam Samudera Pasai di Asia Tenggara

Saat mendengar kondisi orang tersebut, tidak terasa air mata Siska meleleh membasahi pipi. Siska merasa terharu dan ikut merasakan kesedihan, penderitaan yang dialami kakak dari temannya itu. 

"Saat mendengar kondisi, latar belakang dan update sakitnya saat itu, saya mendengar sambil meneteskan air mata," papar Siska, saat berbincang dengan Harian Massa, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Peringatan Hari Ibu di Indonesia Tanpa Libur Nasional, Ibu-ibu Harus Tetap Membanting Tulang

Rasa cinta Siska terhadap kemanusiaan memang sangat tinggi. Bagai air yang mengalir, hati kecilnya langsung tergerak untuk membantu. Dia ingin meringankan beban penderitaan kakak temannya itu.

Tetapi butuh pengorbanannya sangat besar. Dia harus mengorbankan satu ginjal miliknya. Suatu keputusan besar yang tidak mudah. Tetapi dengan hati yang mantap, Siska berhasil meyakinkan diri sendiri.