HARIAN MASSA – Memiliki paras yang cantik, gadis ini memiliki tugas yang tak biasa, sebagai seorang peneliti counter terorisme handal.
Gadis yang memiliki nama lengkap Ulta Levenia Nababan ini baru baru ini mengegerkan publik dengan hobinya yang berbahaya.
Lain tak biasa hobinya dilakukan untuk penelitian skripsi dan ingin memiliki cerita yang unik bagi teman-temannya. Pengalaman unik tersebut dibagikan saat berbincang di podcast Deddy Corbuzier.
Baca juga: 4 Ciri Pria yang Masuk Neraka, Anda Masuk Nomor Berapa? Segera Perbaiki!
"Ini podcast yang sangat aneh, karena banyak orang yang tidak tau bahwa Ulta ini adalah peneliti counter terorisme di Filipina Selatan dan Afghanistan dan sampai masuk ke grup mereka" ujar Deddy Corbuzier, saat podcast dikutip Harian Massa, Sabtu (26/8/2023).
Mengunjungi wilayah-wilayah bersarang teroris yang berisiko tinggi membuat dia tak gentar, malah mengakui bahwa dia tak takut mati dan tak takut bergaul dengan kelompok-kelompok tersebut.
Karena kematian itu sudah ada yang atur bahkan di rumah atau di mobil saja bisa mati, lalu buat apa dipikirkan dan ditakuti.
Jika mati pun mati karena bela negara melalui hobinya yang secara tak langsung memberikan kontribusi bagi negaranya untuk pertahanan NKRI.
Perkataan Ulta tersebut membuat Deddy tercengang dan mengatakan, bahwa hobi gadis itu malah membuat dirinya dalam bahaya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Tanah Suci Makkah Telan Korban, 1 Guru SD Tewas Digulung Banjir Besar
"Beda konteks, tapi lu malah nganterin nyawa," kata Deddy Corbuzier ketar-ketir dengan hobi Ulta.
"Kalau misalnya gue masuk ke Abu Sayyaf dan Taliban, itu karena hobi gue, demi diri sendiri," ujar Ulta, gadis pemberani itu.
Meskipun hidup di tengah terorisme, Ulta mengakui bahwa dirinya tidak pernah mengalami pelecehan, pemerkosaan, dan ancaman-ancaman lain. Justru tantangan yang didapat saat berada di lapangan ialah, bahwa dirinya kerap kali diajak nikah oleh Abu Sayyaf, bahkan disuruh tinggal bersama mereka.
Dan dia pun mengatakanm bahwa hal itu hanya modus yang tengah disiasatkan. Namun dirinya berani diplomatik bahwasanya dirinya merupakan orang berkewarganegaraan Indonesia, seorang peneliti, dan ingin agar tetap profesional dalam menjalankan tugasnya.
Artikel Terkait
Indonesia Beli 24 Pesawat Tempur F-15EX, Malaysia Semakin Jauh Tertinggal
Lawan Arah, 7 Motor di Jagakarsa Ditabrak Truk Pengangkut Bata Hebel
Sadis! Remaja Ini Bacok Pejalan Kaki dengan Celurit Besar di Tanjung Priok
Usai Selingkuh, Rendy Kjaernett dan Syahnaz Kompak Pamer Kemesraan
Petani Bekasi Apresiasi Bantuan Normalisasi Irigasi dari Kementan
Kementan Perkokoh Tata Kelola Memajukan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan
Mentan SYL Ajak Pelaku Perkebunan Akselerasi Program Peremajaan Hingga Hilirisasi Sawit di Kalsel
Di Jambi, Wamentan Dorong Petani-Pengusaha Perkuat Kolaborasi Hilirisasi dan Inovasi Kelapa Dalam
Serangan Pearl Harbor! 12.000 Warga Keturunan Jepang Dijebloskan ke Kamp Pengasingan
Komplotan Curanmor yang Resahkan Tangerang Ternyata Dipimpin Residivis