• Jumat, 29 September 2023

Serangan Pearl Harbor! 12.000 Warga Keturunan Jepang Dijebloskan ke Kamp Pengasingan

- Rabu, 23 Agustus 2023 | 11:26 WIB
Warga keturunan Jepang di kamp pengasingan. Foto: Istimewa
Warga keturunan Jepang di kamp pengasingan. Foto: Istimewa

HARIAN MASSA - Sebanyak 120.000 ribu warga Amerika Serikat (AS) keturunan Jepang ditawan di kamp pengasingan, pada 1941. 

Hal ini menyusul peristiwa serangan pasukan Jepang terhadap Pearl Harbor, pada Perang Dunia II

Dilansir dari laman Twitter Historic Vids @historyinmemes, dikatakan bahwa selama Perang Dunia II, sekitar 110.000 hingga 120.000 orang keturunan Jepang dipenjarakan di kamp-kamp pengasingan.

Baca jugaIndonesia Beli 24 Pesawat Tempur F-15EX, Malaysia Semakin Jauh Tertinggal

"Sekitar 62% dari mereka yang diinternir adalah warga negara Amerika. Tindakan ini diperintahkan oleh Presiden FDR menyusul serangan ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941," katanya, dikutip Harian Massa, Rabu (23/8/2023. 

Yang menyedihkan, banyak media saat itu mendukung tindakan tersebut. Seperti ditulis dalam editorial LA Times: 

A viper tetaplah viper di mana pun telurnya menetas.

Jadi, seorang Jepang-Amerika yang lahir dari orang tua Jepang, diasuh dengan tradisi Jepang, hidup dalam atmosfer Jepang yang ditransplantasikan... terlepas dari merek nominal kewarganegaraannya yang tidak disengaja hampir pasti dan dengan yang paling langka pengecualian tumbuh menjadi Jepang, dan bukan Amerika ...

Jadi, meskipun mungkin menyebabkan ketidakadilan bagi beberapa orang untuk memperlakukan mereka semua sebagai musuh potensial, saya tidak dapat menghindari kesimpulan ... bahwa perlakuan seperti itu ... harus diberikan kepada masing-masing. dan semuanya saat kita berperang dengan ras mereka."

Namun, ada yang juga mengkritik tindakan tersebut. Seperti yang ditulis C. Hoiles untuk Orange County Register: 

Baca jugaKepala Ditodong Pistol dan Sajam! 3 Perampok di Cipadu Seret Kasir Alfamart, Gasak Rp14 Juta

"Tampaknya menghukum orang yang tidak setia kepada negara kita tanpa memiliki bukti spesifik yang memberatkan mereka terlalu asing bagi cara hidup kita dan terlalu dekat dengan jenis pemerintahan yang kita lawan...

Kita harus menyadari, seperti Henry Emerson Fosdick begitu dengan bijak berkata, Kebebasan selalu berbahaya, tetapi itu adalah hal teraman yang kita miliki."

Selama di kamp interniran, para tahanan dikurung di balik pagar kawat berduri, dan mendapat penjagaan tentara bersenjata senapan mesin. 

Halaman:

Editor: Ibrahim H

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Ken Arok, dari Sudra Menjadi Raja Singasari

Jumat, 22 September 2023 | 06:30 WIB
X