• Jumat, 29 September 2023

Peranan Kelompok Syahrir dan Proklamasi Kemerdekaan di Cirebon 15 Agustus 1945

- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 10:59 WIB
Sultan Syahrir di depan massa. Foto: Istimewa
Sultan Syahrir di depan massa. Foto: Istimewa

HARIAN MASSA - Sejarah mencatat pernyataan proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno dan Hatta, pada 17 Agustus 1945. Tanggal tersebut, kini diperingati sebagai hari lahir bangsa Indonesia.

Tetapi tahukah Anda, bahwa pernyataan proklamasi kemerdekaan yang sama, telah diumumkan di Cirebon, pada 15 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan ini lebih awal dari yang dibacakan Soekarno-Hatta di Jakarta.

Proklamasi kemerdekaan di Cirebon dibacakan oleh dr Soedarsono, di Alun-alun Kejaksan Cirebon. Pernyataan proklamasi ini diikuti ratusan orang dan disusul dengan longmarch oleh masyarakat Cirebon.

Baca jugaKisah Asmaul Husna Al Ghaffaar, Rasulullah Memaafkan Orang Quraisy yang Melemparinya Kotoran

Dilansir dari catatan Sutejo, dalam buku Nalar Kritis Keberagaman, proklamasi kemerdekaan di Cirebon dilakukan oleh para pengikut Sultan Syahrir usai siaran radio BBC London, yang menyatakan Jepang kalah perang.

"Artinya, dua hari sebelum proklamasi yang dilakukan oleh Soekarno, telah ada proklamasi yang dibacakan oleh Soedarsono di Alun-alun Kejaksan Cirebon," katanya, dikutip Harian Massa, Sabtu (12/8/2023).

Meski proklamasi kemerdekaan di Cirebon, lebih cepat dua hari dari yang dinyatakan Soekarno, gaung pernyataan proklamasi ini tidak terdengar. Bahkan, dinilai sinis oleh sebagian masyarakat Cirebon sendiri.

Dalam buku Seri Tempo: Sjahrir, Peran Besar Bung Kecil (2010), disebutkan bahwa Soedarsono merupakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) Pendidikan dan tokoh gerakan bawah tanah pimpinan Sutan Syahrir.

Baca jugaMilisi Falintil, Musuh Terberat Pasukan TNI saat Konflik Timor Leste

Lantas, apa isi pernyataan proklamasi di Cirebon? Des Alwi, anak angkat Sutan Syahrir mengatakan, tidak banyak yang mengingat isi teks proklamasi kemerdekaan di Cirebon itu, karena terlalu panjang.

Yang dia ingat hanya sebaris kalimat yang disusun kelompok bawah tanah Syahrir: Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, karena kami tidak mau dijajah oleh siapapun juga.

Kata-kata yang ada dalam isi teks proklamasi itu, disusun bersama oleh Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur, dan Abu Bakar Lubis, di Asrama Prapatan Nomor 10, Jakarta, pada 13 Agustus 1945.

Sementara menurut Rudolf Mrazek, teks proklamasi kemerdekaan di Cirebon itu disusun oleh Sutan Syahrir. Teks proklamasi itu terdiri dari 300 kata dan tidak menyatakan sikap anti-Jepang maupun Belanda.

Sayangnya, diakui sendiri oleh Sutan Syahrir, bahwa dia kehilangan teks proklamasi yang telah disimpannya tersebut.

Halaman:

Editor: Ibrahim H

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Ken Arok, dari Sudra Menjadi Raja Singasari

Jumat, 22 September 2023 | 06:30 WIB
X