HARIAN MASSA - Suku Bajo atau yang suka disebut juga Orang Bajau, telah lama dikenal orang Eropa, sebagai penjelajah laut handal.
Suku Bajo ada dalam catatan penjelajah Eropa, Venesia Antonio Pigafetta, sejak tahun 1521 Masehi.
Dilansir dari laman X Archaeo - Histories @archeohistories, disebut bahwa Orang Bajau di Indonesia, Filipina, dan Malaysia pertama kali tercatat oleh orang Eropa, ketika penjelajah Venesia Antonio Pigafetta bertemu dengan mereka, pada tahun 1521 Masehi.
Baca juga: Cabut Dukungan ke Anies, Demokrat Resmi Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
"Orang-orang nomaden maritim ini telah memancing dan menyelam selama ribuan tahun," katanya, dikutip Selasa (19/9/2023).
Dikatakan dia, selama menyelam ribuan tahun itu, Orang Bajau telah berhasil mengembangkan limpa yang lebih besar, sehingga memungkinkan mereka menyelam lebih lama dari rata-rata manusia.
"Menurut para ilmuwan, limpa yang lebih besar membuat lebih banyak oksigen tersedia dalam darah mereka untuk menyelam," jelasnya.
Dijelaskan, limpa terletak dekat dengan perut. Limpa seukuran kepalan tangan dapat menghilangkan sel-sel tua dari darah dan bertindak sebagai tangki biologis selama penyelaman jauh.
"Orang Bajau bisa menyelam hingga kedalaman lebih dari 200 kaki dan menahan napas selama 13 menit. Mereka juga bisa berjalan melintasi dasar laut sambil berburu ikan," sambungnya.
Baca juga: Filosofi Teras, Cara Atasi Depresi dengan Penguasaan Diri dan Berpikir Rasional
Orang-orang ini menjalani sebagian besar hidup mereka di laut dan merupakan manusia pertama yang diketahui secara genetik beradaptasi dengan penyelaman.
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Suku Bajo disebut berasal dari Kepulauan Sulu, di Filipina Selatan yang hidup di lautan lepas, hingga membawa mereka berkelana ke berbagai negara.
Dari perairan Sulu (Filipina), mereka menyebar ke perairan laut Sabah (Malaysia), Thailand, dan juga Indonesia.
Suku Bajo disebut juga Suku Bajau dan Suku Sama. Suku bajo mendiami beberapa pulau di kawasan Taman Nasional, bagian dari Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Artikel Terkait
Terungkap! Katolik Agama Semitik Pertama yang Dianut di Sulawesi Selatan
Kemarau Panjang, Warga Pamulang Mulai Kesulitan Air Bersih
Cak Imin Kembali Umbar Janji, Naikkan Gaji Guru di Jakarta Rp30 Juta
5 KKB Tewas dalam Baku Tembak dengan Pasukan TNI di Kabupaten Yahukimo
Arwah Leluhur Jadi Saksi Perjanjian Damai Kerajaan Balanipa dan Rentebulahan
Berhenti Sekolah karena Tidak Punya Biaya, Bantu Maria Gapai Cita-citanya!
Spesifikasi Kapal Selam Alfa-class yang Membuat NATO Ketar-ketir karena Terpedo Berkekuatan Nuklir
Kisah Cinta Jayaprana dan Layonsari yang Tragis! Tentang Ketulusan dan Pengorbanan
Kisah Nyata Desa Legatang yang Warganya Suka Maksiat, Hilang dalam Semalam!
Channel YouTube Baku Hantam Alex Bhizer VS Yunus Sasmita! Tonton Malam Ini