Chatib Basri Prediksi Ekonomi Indonesia Melambat Tahun 2023, Tetapi Bukan Resesi

HARIAN MASSA - Ekonomi Indonesia tumbuh kuat sepanjang 2022, mencapai 5,31 persen. Meski demikian, ada tantangan pada 2023. 

Seperti diungkapkan ekonom M. Chatib Basri dalam Twitter miliknya @ChatibBasri. Menurutnya, ada perlambatan ekonomi pada 2023. 

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya ekonomi Indonesia tumbuh kuat sepanjang 2022. Ekonomi tumbuh 5.31%," katanya, dikutip Harian Massa, Selasa (7/2/2023). 

Baca juga: Pemerintah Temukan Cadangan Minyak Berlimpah di Kedalaman 4.000 Meter Provinsi Riau

Dilanjutkan dia, yang membuat ekonomi Indonesia tumbuh pada 2022 adalah ekspor dan konsumsi rumah tangga yang tinggi.   

"Didorong oleh ekspor dan konsumsi rumah tangga. Sedari awal saya mengatakan resiko Indonesia masuk resesi kecil probabilitasnya," jelasnya. 

Namun demikian, ada resiko perlambatan ekonomi pada 2023. 

Baca juga: Gempa Turki Sudah Diprediksi, Apakah Frank Hoogerbeets Penjelajah Waktu?

"Konsisten dengan prediksi ini pertumbuan ekonomi antar triwulan tumbuh 0.36%, dan y.o.y 5.01%, mulai melambat," sambungnya. 

Menurutnya, kecenderungan adanya keterlambatan ekonomi pada 2023 disebabkan sejumlah faktor. 

"Sejalan dengan menurunnya harga komoditas dan energi, maka ekspor akan melambat dalam beberapa bulan kedepan, demikian juga investasi akibat kenaikan bunga," ungkapnya. 

Baca juga: Miris! Perjuangan Anak-anak SD di Sikka Setiap Hari Bertaruh Nyawa ke Sekolah

Lebih lanjut, dia menegaskan, keterlambatan itu bukan sebagai resesi.

"Ekonomi akan tumbuh 4.5-5%. Melambat namun bukan resesi. Situasi ekonomi Indonesia perkiraan saya tak seburuk yang banyak dibicarakan. Share dari ekspor kita thd PDB hanya 25%," jelasnya.