HARIAN MASSA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi APBN semakin membaik menuju tahun 2022.
Dengan demikian, maka pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19 akan semakin cepat. Ditambah, pola penanganan Covid yang semakin membaik akan membuat aktivitas ekonomi terjaga positif.
"Menuju tahun 2022 kondisi APBN semakin membaik. Optimisme akan pemulihan ekonomi nasional juga semakin nyata," katanya, seperti dilansir dari Instagram @smindrawati, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Khawatir dengan Penggumpalan Darah! Kunyit Bisa Jadi Solusi Kurangi Gagal Ginjal, Cek Faktanya
Dilanjutkan dia, penerimaan negara mencapai Rp1.699,4 T, yaitu 97,5% dari target APBN atau tumbuh 19,4% (yoy), dibanding tahun lalu kontraksi (-15,1%). Artinya, terjadi pemulihan/rebound sebesar 34,5%.
"Pajak telah terkumpul Rp1.082,6T atau 88% dari target, tumbuh positif 17%(yoy). Dibanding tahun lalu yang mengalami kontraksi (-18,6% ), terjadi pemulihan kuat sebesar 35,6%," sambungnya.
Sedang penerimaan bea cukai mencapai Rp232,3T atau melampaui target (108%) atau tumbuh positif 26,6% (yoy), dibandingkan tahun lalu tumbuh 4,1% yang berarti terdapat pemulihan sebesar 22,5%.
Baca juga: Jangan Takut Pedas, Ternyata Konsumsi Cabe Rawit Ada Manfaatnya untuk Pengencer Darah
Sementara PNBP terkoleksi Rp382,5T, melampaui target APBN (128,3%) atau tumbuh positif 25,4%.
Artikel Terkait
Pegiat Anti Korupsi Minta KPK Usut Tuntas Dugaan Proyek Mangkrak di Tangsel
Fokus Presidensi G20, Jokowi Libatkan Kadin
Hibahkan Tanahnya untuk Gereja, Kakek Muslim di Minahasa Selatan Viral
Tabrak Pohon di Bintaro 4 Penumpang Bus Rombongan Siswi Polwan Luka-luka
Wow! Pertumbuhan Harta Pimpinan KPK Nurul Ghufron Melebihi Bank BRI
3 Perampok Cilik di Kabupaten Tangerang Dibekuk, Spesialis Begal Wanita Cantik
Serang dan Lumpuhkan Petugas, Tahanan di Gresik Berhasil Melarikan Diri
Pep Guardiola Ngebet Boyong Dusan Vlahovic dari Fiorentina
Bertekad Patahkan Rekor Buruk, Persebaya Ogah Pandang Sebelah Mata Barito Putera
Sindikat Pembobolan Data Kependudukan Dibekuk di Bandung, Raup Rp18 Miliar dari Kartu Prakerja Palsu